Bisnis.com, TANGERANG—PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia telah menyelesaikan seluruh persiapan 14 pesawat Garuda Indonesia guna mendukung kelancaran operasi penerbangan Haji 2017.
Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Iwan Joeniarto mengatakan persiapan 14 pesawat telah dilakukan sejak tiga bulan yang lalu. Menurutnya, seluruh pesawat siap melayani penerbangan haji mulai 28 Juli 2017.
“Dengan target zero mistake accident di segala lini produksi dan komitmen untuk melayani secara lebih baik, kami harap penyelenggaraan musim haji tahun ini berjalan dengan baik dan lancar,” katanya, Rabu (26/7).
Guna menjamin kelancaran operasional penerbangan haji, lanjut Iwan, GMF menempatkan 74 teknisi di sembilan embarkasi haji, yakni Jeddah dan Madinah, Jakarta timur, Medan, Padang, Balikpapan, Lombok, Aceh dan Mumbai, India.
Nanti, sebanyak 74 teknisi tersebut akan melayani jasa perawatan pesawat Garuda, mulai dari line maintenance, cabin maintenance services, material services, engineering services dan outstation line maintenance.
“Kami siap dan berkonsentrasi penuh dalam menjalankan operasional penerbangan haji dari Garuda Indonesia, sekaligus mendukung kelancaran penerbangan haji pada tahun ini,” tutur Iwan.
Baca Juga
Untuk diketahui, GMF pada penerbangan haji 2016 telah mencatatkan kinerja yang cukup baik diantaranya kinerja dispatch reliability yang mencapai 98,54% dan contribution technical delay di angka 1,46%.
Sementara itu, Direktur Marketing & Teknologi Informasi PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) Nina Sulistyowati menuturkan Garuda berkomitmen untuk menyiapkan armada sebaik mungkin guna menjamin kelancaran penerbangan haji tahun ini.
“Dengan pengalaman panjang dan berbagai upaya peningkatan, serta perbaikan yang terus Garuda lakukan, kami optimistis dapat memberikan kinerja terbaik dari safety, on time performance dan service excellence,” ujarnya.
Dalam penerbangan haji, Nina menambahkan Garuda juga menyiapkan kru kabin khusus untuk dapat melayani para jemaah yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Hal itu bertujuan agar para jemaah dapat nyaman saat dalam perjalanan.
Rencananya, Garuda Indonesia akan menyiapkan kru kabin penerbangan haji sebanyak 558 orang, naik 26% dari tahun lalu sebanyak 442 orang. Adapun, 57% kru kabin berasal dari putra-putri daerah.
“Tujuan kami merekrut awak kabin dari daerah-daerah embarkasi itu juga diantaranya untuk mengatasi kendala komunikasi mengingat sebagian jemaah hanya mampu berbahasa daerah,” kata Nina.
Seperti diketahui, keberangkatan penerbangan haji akan dilakukan mulai dari 28 Juli sampai dengan 26 Agustus 2017. Nanti, Garuda akan membawa 107.959 jemaah yang terdiri dari 280 kloter di seluruh Indonesia.
Untuk pelaksanaan operasional Haji 2017, Garuda menyiapkan 14 pesawat berbadan lebar (wide body) yang terdiri dari 5 pesawat Boeing B777-300ER, 3 pesawat Boeing B747-400, 6 pesawat Airbus A330-300.
Dari total 14 pesawat tersebut, sebanyak 11 pesawat dimiliki Garuda. Sedangkan sisanya, merupakan hasil dari sewa (leased aircraft), yakni 2 pesawat B747-400 dan 1 pesawat A330-300.
Sejalan dengan itu, Garuda juga menaikkan kapasitas kursi terhadap 4 pesawat B777-300ER dengan melakukan modifikasi konfigurasi kursi. Perubahan konfigurasi kursi ini juga merupakan bagian dari strategi route optimization Garuda.
Dengan modifikasi tersebut, konfigurasi kursi B777 Garuda kini terdiri dari dua kelas, yakni 26 kursi bisnis dan 367 kursi ekonomi. Sebelumnya, konfigurasi B777 terdiri dari tiga kelas yakni 8 kursi first class, 38 kursi bisnis dan 268 kursi ekonomi.