Bisnis.com, JAKARTA--Kabar baik datang dari dunia penelitian dan publikasi ilmiah yang ditunjukkan dengan jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia yang terindeks global mencapai 9.349 dokumen.
Bahkan, posisi yang diraih Indonesia per Juli 2017 berada di peringkat tiga besar atau di atas Thailand yang publikasi ilmiahnya hanya 8.204 dokumen.
"Posisi Indonesia telah melebihi Thailand, yang tahun lalu posisinya di atas Indonesia. Tak lama lagi publikasi ilmiah internasional Indonesia akan melampaui Singapura yang berada pada angka 10.977 publikasi," kata ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, mengutip keterangan resminya, Senin (31/7).
Jika dirinci, mengacu pada publikasi di Scopus per 31 Juli pukul 18.00, jumlah publikasi terbanyak diraih Malaysia sebanyak 15.985, lalu diikuti oleh Singapura 10.977, Indonesia 9.349, dan Thailand 8.204 publikasi.
Nasir mengungkapkan capaian ini merupakan buah dari program dan kebijakan yang telah diterapkan Kemenristekdikti, khususnya di dunia penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian.
Salah satu kebijakan yang diharapkan dapat mendongkrak semangat melakukan penelitian dan publikasi ilmiah bagi Dosen dan Peneliti di Indonesia adalah dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor.
Aturan ini mengamanatkan bahwa publikasi ilmiah merupakan salah satu indikator untuk melakukan evaluasi terhadap pemberian tunjangan profesi Dosen dan tunjangan kehormatan Guru Besar.
Selain itu Peraturan Menristekdikti nomor 44/2015, yang mendorong Mahasiswa S2 dan S3 berpublikasi terideks global, juga berkontribusi mendorong laju publikasi dimaksud. Keberadaan SINTA (sinta.ristekdikti.go.id) pun ikut mendorong semaraknya publikasi karya ilmiah.
Peran dari berbagai elemen di dunia penelitian baik di perguruan tinggi maupun lembaga penelitian lainnya sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah internasional Indonesia.
“Pada akhir tahun ini, target publikasi ilmiah internasional Indonesia adalah 15.000 publikasi,” ujarnya. (Amanda Kusuma Wardhani)