Bisnis.com, JAKARTA - PT Asahimas Flat Glass Indonesia Tbk mengeluhkan pasokan silika dari Belitung terganggu sehingga produsen kaca tersebut untuk mengambil opsi impor.
Achmad Sigit Dwiwahjono, Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian, menyampaikan PT Asahimas Flat Glass Indonesia Tbk sedang menempuh beberapa upaya untuk mengatasi kelangkaan komoditas silika, salah satunya dengan cara mengimpor.
“Silika katanya di Belitung agak terhambat karena ada pemberhentian sementara, sementara [Asahimas] mau impor,” ungkapnya di Jakarta pada Senin (7/8/2017).
Sigit menambahkan Kemenperin akan ikut membantu untuk memfasilitasi perusahaan pembuat kaca tersebut untuk berbicara kepada pemda setempat. “Kalau bisa, meminta khusus [pemangku kepentingan] untuk mengamankan suplai [silika] khusus untuk Asahimas.”
Menurutnya, saat ini kebutuhan komoditas silika dari Asahimas mencapai 50.000 ton per bulan. Pasokan silika dari Belitung tercatat bisa menyuplai sekitar 30% dari kebutuhan perusahaan ini. Dengan demikian, ketertundaan dari komoditas tersebut sangat memengaruhi proses produksi perusahaan tersebut.
“Masalah silika ini belum dirasakan sekarang, namun 2 pekan lagi akan terganggu produksinya. Dengan terpaksa impor dahulu walau harganya tiga kali lipat dari harga pasar domestik,” ungkapnya.
Silika adalah komoditas yang diperlukan sebagai bahan baku untuk membuat beberapa produk semisal kaca dan keramik. Selain itu, komoditas ini berguna sebagai isolator listrik.