Bisnis.com, JAKARTA - Pembebasan lahan menjadi kendala yang merintangi pencapaian kemajuan proyek normalisasi Kali Ciliwung.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) menyatakan pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 19 kilometer masih terkendala pembebasan lahan.
Kepala BBWSCC, T. Iskandar, mengatakan pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung yang mulai dikerjakan pada 2013 hingga 2016 diperpanjang 1 tahun untuk paket 1 dan 2 hingga tahun 2017 dengan menggunakan dana APBN sebesar 1,18 triliun.
"Kendala pekerjaan normalisasi Kali Ciliwung belum dapat diselesaikan karena belum bebasnya semua lahan yang dibutuhkan untuk normalisasi kali yang terdiri atas pemancangan sheet pile, pembangunan jalan inspeksi dan pengerukan sungai," kata Iskandar melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Ia menjelaskan proyek normalisasi Kali Ciliwung sepanjang 19 km ini dibagi dalam empat paket.
Paket 1 dengan panjang 4,4 km dimulai dari Pintu Air Manggarai sampai Jembatan Kampung Melayu. Saat ini perkembangannya mencapai 56,55% dengan panjang tanggul terbangun 4,95 km (kanan dan kiri sungai) yang dilaksanakan dari tahun 2013 sampai Agustus 2017.
Baca Juga
Ada pun pekerjaan di Paket 1 yang sedang berjalan berada di Kelurahan Bukit Duri sepanjang 700 meter yang dimulai dari Jembatan Tongtek sampai Perumahan Garuda.
Sementara itu, Paket 2 dengan panjang 5,7 km dimulai dari Jembatan Kampung Melayu sampai Jembatan Kalibata dengan perkembangan 41,18% dengan panjang tanggul terbangun 4,67 km (kanan dan kiri sungai) yang dikerjakan dari tahun 2013 sampai April 2017.
Paket 3 dengan panjang 5,1 km dimulai dari Jembatan Kalibata sampai Jembatan Satu Condet dengan perkembangan 28,10% dengan panjang tanggul terbangun 3,19 km yang dilaksanakan dari tahun 2013 sampai 2016.
Paket 4 dengan panjang 4,8 km dimulai dari Jembatan Satu Condet hingga Tol JORR TB Simatupang dengan perkembangan 35,44% dengan panjang tanggul terbangun 3,84 km yang dilaksanakan dari tahun 2013 sampai 2016.
Iskandar menambahkan normalisasi kali ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi lebar Sungai Ciliwung menjadi kondisi normal, yaitu 35-50 meter, perkuatan tebing, pembangunan tanggul, jalan inspeksi dengan lebar 6-8 meter di sepanjang sisi Kali Ciliwung, meningkatkan kapasitas tampung alir dari 200 meter menjadi 570 meter kubik per detik serta menata kawasan di sekitar Kali Ciliwung.