Bisnis.com, JAKARTA— PT. AEON Mall Indonesia dan Itochu Inc. dari Jepang memasang 500 KW Solar PV Rooftop sekaligus battery pada AEON Mall di Jakarta Garden City. Proyek ini akan menjadi salah satu sumber pasokan energi listrik, terutama untuk kebutuhan penerangan dan diperkirakan mampu mengurangi emisi karbon sebesar 549 ton CO2 per tahun.
Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Edwin Manansang mengatakan program merupakan bagian dari mekanisme kredit bersama skema Joint Crediting Mechanism (JCM) dalam kegiatan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).
Skema JCM merupakan skema Government to Government yang merupakan inisiatif dari pemerintah Jepang yang mendorong organisasi swasta Jepang untuk berinvestasi dalam kegiatan pembangunan rendah karbon Indonesia melalui insentif pemerintah Jepang. Proyek-proyek itu terdiri berbagai sektor seperti energi terbarukan, efisiensi energi di gedung, industri, dan manufaktur.
Menurutnya salah satu sektor pengguna energi yang pertumbuhannya paling signifikan di Indonesia adalah bangunan komersial, termasuk pusat perbelanjaan. Kebutuhan energi utama pada pusat perbelanjaan adalah listrik yang digunakan untuk mengoperasikan AC, penerangan, alat transportasi vertikal, dan utilitas lain, termasuk peralatan kantor. Selain itu, pada pusat perbelanjaan terdapat area atap yang cukup luas namun tidak termanfaatkan. Mengingat adanya potensi-potensi tersebut, maka Solar PV Rooftop (pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik atap) yang dikombinasikan dengan penyimpanan daya atau battery dipandang merupakan pilihan tepat untuk mendukung kebutuhan listrik.
Diapun mengharapkan proyek ini menjadi contoh nyata dari implementasi pengurangan emisi melalui pemanfaatan energi terbarukan sehingga target nasional implementasi energi terbarukan, khususnya Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap, dan target penurunan emisi nasional Indonesia bisa tercapai.
Manager AEON Mall Co. Ltd. ASEAN Division Shim Hyungshikmengatakan pemanfaatan energi terbarukan yang sekarang ini dilaksanakan untuk mall dan pusat perbelanjaan di Indonesia bukan hanya peluang untuk meningkatkan pasokan listrik, tetapi juga sebagai wujud nyata dari kepedulian pengusaha terhadap isu energi bersih dan perubahan iklim.
“Pada saatnya nanti implementasi Solar PV Rooftop ini bukan hanya menjadi trend, tetapi menjadi kebutuhan bagi peningkatan efisiensi pemanfaatan energi untuk mall dan pusat perbelanjaan karena lebih ramah lingkungan, murah, dan lebih tinggi keamanan pasokan energinya,” lanjut Shim Hyungshik.
Selain AEON mall Cakung, Jakarta Timur, saat ini tercatat ada 28 proyek di Indonesia lainnya yang dibiayai melalui skema Joint Crediting Mechanism (JCM) dalam kegiatan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).
Saat ini total nilai investasi yang tercipta melalui skema JCM adalah lebih dari US$ 150 juta yang terdiri atas jumlah subsidi yang berhasil disalurkan kepada pihak swasta Indonesia lebih dari US$ 37 juta dan kontribusi dari pihak swasta Indonesia mencapai lebih dari US$ 113 juta.
Implementasi JCM di Indonesia dinilai merupakan yang paling maju di antara ke-16 negara mitra JCM, baik dari jumlah maupun nilai proyeknya (selain dengan Indonesia, Jepang juga menjalin kerjasama skema JCM dengan 15 negara berkembang lainnya, yaitu Vietnam, Mongolia, Palau, Meksiko, Maladewa, Thailand, Ethiopia, Kosta Rika, Laos, Kamboja, Kenya, Saudi Arabia, Chile, Myanmar, dan Bangladesh).
Hal ini juga menunjukkan bahwa Indonesia mampu melibatkan sektor swasta dalam melakukan upaya-upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan kewajiban untuk memenuhi persyaratan pembangungan berkelanjutan sebelum penerbitan kredit karbon, maka proyek-proyek dengan pendanaan dari skema JCM Indonesia juga diharapkan menjadi salah satu tolok ukur dalam upaya pencapaian kriteria pembangunan berkelanjutan di kegiatan mitigasi perubahan iklim nasional.