Bisnis.com, MATARAM - Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, diprediksi membutuhkan listrik sebesar 65 MW pada 2025 dan terus meningkat hingga 111 MW pada 2030.
PT PLN (Persero) menyatakan kesiapannya untuk menyediakan infrastruktur kelistrikan guna mendukung perkembangan kawasan tersebut.
Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Wilayah NTB, M. Andy Adchaminoerdin, mengatakan pihaknya telah membahas kebutuhan listrik untuk KEK Mandalika, bersama PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), selaku BUMN yang mengelola kawasan wisata tersebut.
"Pembangunan kelistrikan untuk mendukung kawasan Mandalika tersebut akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap awal PLN telah membangun gardu induk berkapasitas 30 Megavolt Ampere (MVA) di daerah Kuta, Lombok Tengah. Gardu induk tersebut digunakan untuk mendistribusikan listrik ke sekitar kawasan Mandalika," ujar Andy di Mataram, Senin (16/10/2017).
PLN akan menambah kapasitas Gardu Induk Kuta sebesar 60 MVA jika kapasitas gardu induk yang ada telah digunakan secara maksimal.
Sementara dari sisi pasokan daya, PLN telah mempersiapkan secara matang. Saat ini sistem kelistrikan Lombok memiliki kapasitas pembangkit sebesar 294 MW dengan beban puncak 225 MW.
"Ada cadangan daya sebesar 69 MW. Untuk tahap awal saya rasa cukup. Beberapa tahun ke depan juga kita akan tambah pembangkit baru," tambah Andy.
Pada 2019 sistem kelistrikan Lombok akan mendapat tambahan daya sebesar 150 MW dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Lombok Peaker.
"Cadangan daya sebesar 69 MW ditambah 150 MW dari Lombok Peaker, total 219 MW. Jadi, tidak perlu khawatir masalah daya listrik untuk Mandalika. PLN siap mendukung seluruh investasi di NTB," ujarnya.