Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku industri kaca optimistis permintaan pada akhir tahun akan membaik didorong oleh penguatan sektor properti.
Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Yustinus Gunawan menyatakan kenaikan permintaan domestik setiap akhir terjadi beriringan dengan tren penguatan sektor properti.
“Penjualan biasanya selalu terangkat pada kuartal terakhir, menyesuaikan dengan tren penjualan properti. Tapi bukan hanya itu, biasanya permintaan dari sektor otomotif juga semakin tinggi,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (22/10/2017).
Kapasitas terpasang pabrikan kaca domestik mencapai 1,5 juta ton setiap tahun. Setiap tahun industri kaca memproduksi sekitar 90% dari kapasitas terpasang. Permintaan kaca domestik untuk sektor properti dan otomotif mampu mencapai 750.000 ton pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, 500.000 ton kaca dialokasikan untuk pasar ekspor.
Penyerapan kaca domestik per kuartal ketiga lalu mencapai 600.000 ton. Sementara itu, volume yang diekspor telah menembus 400.000 ton.
Industri dalam negeri masih terkendala oleh harga gas yang tinggi. Ini menggerus daya saing pabrikan jika dibandingkan dengan pelaku industri kaca lain, termasuk pabrikan di China.
Industri kaca termasuk ke dalam satu dari tiga sektor industri yang menopang kinerja ekspor barang industri galian non logam bersama industri semen dan keramik.
Di antara ketiga sektor ini, ekspor kaca merupakan satu-satunya yang masih mencatatkan performa negatif. Volume ekspor kaca pada kuartal ketiga lalu tercatat sebanyak 404.712 ton, atau turun 13,18% dibandingkan dengan Januari—September pada 2016 sebanyak 466.162 ton.