Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada September 2017.
Dari statistik Bank Indonesia (BI), posisi M2 tercatat sebesar Rp5.252,8 triliun atau tumbuh 10,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 10,0% (yoy).
Berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 tersebut terutama bersumber dari pertumbuhan komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) yang tumbuh dari 12,3% (yoy) pada bulan Agustus menjadi 15,8% (yoy) pada September 2017.
Sementara itu, berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh ekspansi operasi keuangan Pemerintah Pusat (Pempus) dan akselerasi pertumbuhan kredit perbankan.
"Ekspansi operasi keuangan Pempus tercermin dari kewajiban Bank Indonesia dan perbankan kepada Pempus yang mengalami penurunan dari 23,4% (yoy) pada Agustus 2017 menjadi -0,3% (yoy) pada September 2017," tulis BI dalam laporan statistiknya, Selasa (31/10).
Sementara itu, kredit yang disalurkan perbankan pada akhir September 2017 tercatat sebesar Rp4.569,9 triliun atau tumbuh 9,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan Agustus 2017 yang tumbuh sebesar 8,4% (yoy).
Suku bunga kredit dan suku bunga simpanan berjangka terus menurun, mencerminkan berlanjutnya transmisi pelonggaran kebijakan moneter. Pada September 2017, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 11,60% atau turun 8 basis poin dari bulan sebelumnya.
Demikian halnya suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan yang masing-masing tercatat 6,09%, 6,46%, 6,80%, 6,99% dan 6,91% atau turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,30%, 6,54%, 6,86%, 7,06% dan 6,94%.