Bisnis.com,JAKARTA— Konsultan properti Cushman& Wakefield memperkirakan total penjualan lahan Industri hingga akhir tahun ini akan mencapai sekitar 150 ha atau menyerupai penjualan pada tahun 2016.
Wira Agus, Director Research and Advisory PT Cushman &Wakefield Indonesia mengungkapkan selama periode Januari 2017 hingga September 2017, hanya kawasan industri di Bekasi mencatat penjualan terbaik dengan pangsa pasar mencapai 77%.
Meski demikian, menurutnya, di antara sektor properti di Jakarta, kinerja penjualan kawasan industri bukan merupakan yang terbaik.
Wira memprediksikan penjualan lahan industri masih akan bergantung pada masuknya Foreign Direct Investment (FDI) seperti yang terjadi pada 2011/2012.
Dia menuturkan selama masuknya FDI yang besar maka saat itu penjualan lahan indutsri masing-masing mampu mencapai sebesar 957 Ha dan 594 Ha dengan penjualan yang didominasi oleh industri otomotif.
“Jika melihat tahun depan, pada 2018, prospek kawasan industri diperkirakan masih belum terlalu membaik, investor akan mengambil sikap “wait and see”,”katanya kepada Bisnis dikutip Kamis (9/11).
Kawasan industri saat ini memang terbagi menjadi dua kawasan, di sebelah barat terdapat pemain besar seperti Modern Cikande dan Krakatau Industrial Estate Cilegon merupakan kawasan dengan tujuan investasi yang berbeda dengan kawasan lain.
Sementara itu Jika kawasan timur pada koridor Bekasi – Purwakarta, merupakan tujuan investasi otomotif dan industri pendukungnya, maka kawasan industri di barat merupakan kawasan industri untuk investasi industry berat seperti industry baja (Cilegon).
Ekspansi di kawasan timur pun akan mengarah ke Subang, sehingga penjualan lahan industri masih akan positif.