Bisnis.com, JAKARTA - Misi dagang Indonesia ke Chile berpotensi menghasilkan transaksi senilai US$735.000.
Dalam rangkaian misi dagang ke negara Amerika Latin itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Santiago, Chile, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Santiago, Dirección General de Relaciones Económicas Internacionales (Direcon), Kementerian Luar Negeri Chile, dan Sociedad de Fomento Fabril (SOFOFA) menyelenggarakan forum bisnis bertema Strengthening Indonesia-Chile Bilateral Trade Relations.
"Potensi transaksi yang diperoleh para pengusaha Indonesia dalam misi dagang ini mencapai US$735.000," sebut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Arlinda dalam pernyataan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (19/12/2017).
Angka tersebut setara dengan Rp9,9 miliar. Dia menambahkan misi dagang tersebut juga membahas peluang dan tantangan pasca disepakatinya Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) dengan para importir Chile.
Acara tersebut dihadiri sekitar 150 peserta dari berbagai instansi termasuk para pelaku usaha dan atase perdagangan kedua negara serta ASEAN. Delegasi Indonesia terdiri dari Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Asosiasi Produsen Bio Diesel Indonesia (APROBI), PT Wilmar Internasional, CV Home Fashion, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Sentra Surya Ekajaya, dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS).
Sesuai dengan bidang masing-masing pelaku usaha, pertemuan bisnis dilakukan di sektor minyak kelapa sawit dan turunannya, furniture dan dekorasi rumah, jasa keuangan, serta pelatan militer.