Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Urea Hingga Oktober 2017 Mencapai 736.118 Ton

Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, APPI, melaporkan volume ekspor pupuk urea pada periode Januari-Oktober 2017 tercatat sebesar 736.118 ton.
Pekerja melakukan bongkar muat pupuk urea di gudang pupuk lini III PT Pupuk Kujang, di Klari, Karawang, Jawa Barat, Jumat (19/5)./Antara-Gilang
Pekerja melakukan bongkar muat pupuk urea di gudang pupuk lini III PT Pupuk Kujang, di Klari, Karawang, Jawa Barat, Jumat (19/5)./Antara-Gilang

Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, APPI, melaporkan volume ekspor pupuk urea pada periode Januari-Oktober 2017 tercatat sebesar 736.118 ton.

Adapun, realisasi ekspor urea sepanjang 2016 tercatat sebesar 1,25 juta ton. Dengan realisasi hingga bulan kesepuluh tersebut, diperkirakan ekspor urea pada akhir tahun tidak mencapai raihan tahun lalu.

Head Corporate Communication PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana mengatakan saat ini kondisi permintaan ekspor tidak mengalami masalah.

Namun, perseroan lebih mengutamakan produksi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Apalagi terdapat lini produksi dari Pupuk Indonesia Group yang tidak dapat beroperasi karena masalah pasokan gas, sehingga pupuk yang diproduksi diprioritaskan untuk pasar domestik," ujarnya, Selasa (2/1/2018).

Salah satu pabrik, yaitu PT Pupuk Iskandar Muda, mengalami masalah pasokan gas yang mengakibatkan berhentinya produksi beberapa bulan terakhir.

Walaupun terjadi beberapa gangguan produksi, Wijaya menyatakan tugas Pupuk Indonesia Holding Company dalam menyalurkan pupuk bersubsidi tidak akan terganggu.

“Kalau ada yang tidak berproduksi, pabrik lain membantu untuk mengamankan supply pupuk subsidi,” kata Wijaya.

Dadang Heru Kodri, Sekretaris Jenderal APPI, sebelumnya menuturkan penurunan volume ekspor urea terjadi karena pabrikan pupuk nasional sedang fokus menggarap pasar dalam negeri, terlebih jumlah permintaan pasar domestik mengalami kenaikan karena memasuki musim tanam.

Lebih jauh, dia menjelaskan telah terjadi penurunan impor pupuk pada 2017 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kondisi ini dimanfaatkan pabrikan nasional untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan produk impor tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper