Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia memproyeksikan produksi pupuk nasional sepanjang 2017 tidak jauh berbeda dengan realisasi pada tahun lalu kendati terdapat beberapa hambatan.
Merujuk data yang dirilis APPI, produksi pupuk dalam negeri sepanjang Januari-Oktober 2017 tercatat sebesar 9,37 juta ton, sedangkan produksi keseluruhan pada 2016 sebesar 10,45 juta ton. Produksi pupuk urea dan NPK masih mendominasi produksi pupuk nasional.
Sekretaris Jenderal APPI Dadang Heru Kodri mengatakan hambatan yang terjadi selama tahun lalu antara lain terjadi di pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) terkait kualitas pasokan gas dan di pabrik Pupuk Kalimantan Timur 5 yang beberapa peralatannya harus diperbaiki.
“Kondisi saat ini sudah bagus semua, kecuali suplai gas dari Pertamina Arun yang belum normal. Mudah-mudahan produksi 2017 tidak terlalu jauh berbeda dengan tahun sebelumnya,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (2/1/2018).
Tingkat utilisasi pabrik pupuk dalam negeri juga masih bagus, yaitu di atas 85%. Namun, untuk pabrik PIM, Dadang menyebutkan pasokan gas hanya cukup untuk mendukung operasional satu lini produksi.
Hal senada disampaikan Head Corporate Communication PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana. Ia menyatakan produksi pupuk perseroan sepanjang tahun lalu diperkirakan minimal mendekati target yang telah ditetapkan. Sepanjang 2017, Pupuk Indonesia menargetkan dapat memproduksi pupuk sebesar 11,7 juta ton.
Baca Juga
“Produksi memang ada beberapa kendala, tetapi minimal mendekati target. Salah satu kendalanya terkait pasokan gas di PIM yang berasal dari Arun, beberapa bulan ini tidak bisa beroperasi,” ujarnya.
Walaupun terjadi beberapa gangguan produksi, Wijaya menyatakan tugas Pupuk Indonesia Holding Company dalam menyalurkan pupuk bersubsidi tidak akan terganggu. “Kalau ada yang tidak berproduksi, pabrik lain membantu untuk mengamankan supply pupuk subsidi,” kata Wijaya.