Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pedagang Pasar Tradisional Harus Diperhatikan

Rencana pengembangan sejumlah pasar dengan melibatkan pihak ketiga untuk investasi ditanggapi dilematis oleh para pedagang pasar tradisional.
Pasar di Jakarta dikelola PD Pasar Jaya/pdpasarjaya.co.id
Pasar di Jakarta dikelola PD Pasar Jaya/pdpasarjaya.co.id

Bisnis.com, JAKARTA -- Rencana pengembangan sejumlah pasar dengan melibatkan pihak ketiga  ditanggapi dilematis oleh para pedagang pasar tradisional.

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia mengungkapkan selama ini, para pedagang yang sudah ada merasa tersisih ketika pasar dikembangan lewat pihak ketiga. Untuk itu, diperlukan komitmen untuk kesejahteraan para pedagang pasar tradisional.

Ngadiran, Wakil Ketua Umum APPSI, mengatakan komunitas pedagang pasar tradisional menyambut baik adanya program pengembangan pasar termasuk banyaknya ketertarikan dari investor dalam hal ini, tetapi dengan catatan.  

“Kami komunitas pedagang pasar tradisional menyambut baik dengan syarat,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (8/1/2017).

Dia mengatakan siapapun pihak yang nantinya akan mengembangkan pasar, perlu aturan main yang berpihak pada para pedagang pasar yang sudah ada sebelumnya.

Ngadiran mengatakan, pedagang yang telah mengembangkan pasar selama bertahun-tahun telah membangun nilai ekonomi sehingga perlu ada perlakuan khusus. Jangan sampai justru para pedagang lama tersisih ketika pasar dikembangkan.

“Pertama, jika pedagang membayar bangunan yang telah jadi termasuk semua fasilitasnya, harusnya pedagang punya saham dan diakui. Kedua, harus adil dan ada perlakukan khusus bagi pedagang lama yang telah membangun pasar selama ini,” katanya.

Dia mengatakan pedagang ingin diperlakukans secara adil dan mendpaatkan peluang untuk bisa berkembang ketika pasar telah mengalami revitalisasi dan lainnya. Banyak pasar yang dibangun kemudian bertingkat, yang dapat tempat strategis bukan pedagang lama, biasanya pedagang lama lokasinya tidak baik.

“Banyak pedagang tidak mengerti aturan main dan memang ada aturan yang tidak sehat,” ujarnya.

Sementara itu, Abdullah Mansuri, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), mengatakan pengelola seharusnya dapat lebih kreatif untuk memanfaatkan potensi yang ada dari ratusan pasar yang dikelolanya.

“Saya punya keyakinan jika mau memanfaatkan anggaran retribusi yang ada,  nilai retrtibusinya tinggi, apalagi jika ditambah anggara kas daerah luar biasa besar,” ujarnya.

Menurutnya diperlukan kreativitas agar potensi yang ada dapat dimaksimalkan selain investasi dari luar.

Abdullah mengatakan selama ini investasi luar dinilai banyak merugikan pedagang. Di sisi lain, pedagang tradisional juga harus mampu bertahan dari kehadiran pasar mdodern dan platform daring. Untuk itu, menurutnya perlu kreativitas yang tinggi membangun pasar tradisional saat ini, seperti menunjukkan konten lokak budaya.

“Caranya menggerakan potensi yang ada dengan retribusi pasar dikembalikan untuk investasi pasar,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agne Yasa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper