Bisnis.com, JAKARTA– PD Pasar Jaya kembali membuka peluang investasi untuk mengembangkan pasar tradisional di daerah DKI Jakarta menyusul program revitasilasi yang gencar dilakukan.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan memasuki 2018, Arief mengatakan sudah banyak ketertarikan dari investor untuk dapat terlibat dalam pengembangan pasar tradisional. Namun, pihaknya masih membutuhkan waktu untuk menyusun beberapa hal.
“Justru kami perlu segera memberitahukan, PD Pasar Jaya harus segera,” ujarnya.
Dia mengatakan skema kerja sama yang diterapkan masih sama seperti 2017. Namun, pendekatannya kini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui Peraturan Presiden Nomor 38 terkait kerja sama Badan Usaha dan pola public private partnership (PPP).
Dia mengatakan pihaknya juga menyiapkan dari sisi rancangan peraturan daerah yang kini hampir rampung.
“Sangat memungkinkan [kerja sama], di Raperda membuka diri untuk bekerja sama dengan pihak mana pun,” ujarnya.
Arief mengatakan dengan ketertarikan investor untuk terlibat di pengembangan pasar ini. Kini pihaknya memiliki tugas untuk dapat memilih dengan inevestor yang tepat yang memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik.
“Tidak gampang membangun pasar dengan konsep yang terbilang baru karena belum banyak, jadi kami benar-benar perlu yang punya pengalaman dengan baik,” katanya.
Menurutnya, investor yang baik ini dapat dilihat dari kemampuannya untuk mengatur pusat belanja dan memasarkan dari aspek properti.
Dari sisi kebutuhan investasi pada 2018, Arief mengatakan nilainya sangat bergantung pada visibilitas dan desain yang dibuat.
“Saya tidak bisa menggambarkan secara spesifik angkanya, tapi kalau bicara untuk 10 lantai-12 lantai investasinya sekitar Rp75 miliar-Rp100 miliar, tetapi Benhil yang seperti itu Rp2,1 triliun. Jadi bergantung desain seperti apa yang dihantarkan kepada kami,” jelasnya.
Hingga saat ini, terdapat 153 unit pasar yang berada di bawah PD Pasar Jaya. Arief mengatakan tidak ada pasar yang ditutup ketika akan melakukan revitalisasi maupun perubahan model.
“Perlu disiapkan TPS-nya [tempat penampungan sementara pedagang],” ujarnya.
Sementara itu Shinta W. Kamdani, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, mengatakan adanya pengusaha yang melakukan investasi di pasar tradisional dinilai cukup baik.
Menurutnya, adanya investasi yang mengalir ke pasar tradisional menjadi kesempatan untuk melahirkan pasar-pasar tradisional yang lebih baik juga dengan pemerintah daerah.
"Saya rasa ini kesempatan yang baik. Ya, kami cukup mendorong pengusaha untuk melakukan investasi dengan pasar tradisional," ujarnya.