Bisnis.com JAKARTA — Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia meyakini jika kapasitas produksi beton pracetak atau precast meningkat seiring dengan pembangunan dan penyelesaian sejumlah proyek infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah dan badan usaha.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I) Wilfred Singkali mengatakan bahwa sepanjang tahun lalu kapasitas produksi beton pracetak dan pratenggang tercatat 34,42 juta ton. Angka itu melonjak 29% dari 2016 sebesar 26,70 juta ton.
"Kapasitas ini sesuai angka kebutuhan pasar. Ini terus meningkat ya. Tentu meningkat karena masih banyak proyek infrastruktur. Kira-kira pertumbuhannya sama seperti tahun lalu," ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Kapasitas produksi beton pracetak dan pratenggang sebesar 34,42 juta ton tahun lalu dihasilkan oleh 76 pabrik yang ada di Indonesia.
Wilfred menuturkan bahwa beton pracetak merupakan masa depan industri konstruksi yang sudah dimulai sejak awal 1980-an.
Baca Juga
Saat ini, pertumbuhan beton pracetak tidak terlalu cepat dibandingkan dengan pertumbuhan konstruksi. Pasalnya, pengadaan beton pracetak perlu investasi yang cukup besar.
Kendati demikian, bisnis beton pracetak memiliki peluang besar terlebih masih banyak proyek infrastruktur yang tengah digencarkan oleh pemerintah.
"Saya yakini beton pracetak ini bisa meningkat secara kapasitasnya dan memenuhi kebutuhan pasar," ucap Wilfred.