Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah mengimbau agar petani berhati-hati memasuki musim panen yang bertepatan dengan musim hujan dan tetap menjaga kualitas panen komoditasnya.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan dua solusi yang dapat diterapkan petani dalam menghadapi musim hujan adalah pengadaan lumbung padi dan mesin dryer (pengering gabah). Dia menyesalkan kurangnya ketersedian lumbung padi di desa-desa, sehingga berdampak buruk pada kualitas hasil panen padi di musim hujan.
"Pasca panen, di desa-desa hampir tidak ada lagi lumbung padi, tidak ada lagi, kita malah sudah mulai lupa," papar Darmin dalam Jakarta Food Security Summit (JFSS), di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Padahal, lumbung padi dinilai bukan hanya tradisi masyarakat Indonesia tapi juga sangat berguna untuk menjaga kualitas panen. Hasil panen berkualitas baik tidak membuat harganya jatuh ketika dijual, apalagi ketika memasuki musim hujan.
Oleh karena itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi diharapkan dapat membangun infrastruktur tersebut setelah proyek pembangunan jalan di desa-desa selesai.
Pemerintah juga mendorong petani untuk membeli mesin pengering gabah secara bersama-sama. Pasalnya, salah satu hal yang membuat harga padi turun saat memasuki musim hujan adalah tingkat kelembaban pada gabah.
"Kalau panen di musim hujan, kalau dia basah, itu pedagang termasuk Bulog akan menawar lebih murah," jelasnya.
Menurut Menko, keberadaan dryer secara nasional hanya mencapai 25% dari kapasitas yang dibutuhkan.
Badan Pusat Statistik (BPS) pun telah memperingatkan petani untuk mewaspadai tingginya curah hujan pada musim panen raya. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pihaknya tetap berharap panen raya akan terjadi pada Maret, tapi hujan yang tidak mereda dapat membuat kualitas panen menurun.
