Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan target pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan dapat tercapai pada tahun ini.
Dia menjelaskan bahwa momentum HUT ke-80 RI menjadi tonggak penting untuk melakukan lompatan besar di sektor pertanian.
"Kita jadikan momen ini untuk melompat secara eksponensial semua komoditas, khususnya pangan. Insyaallah, tahun ini kita bisa merebut swasembada pangan,” kata Amran dalam keterangan tertulis, Senin (18/8/2025).
Amran menjelaskan, produksi beras nasional hingga September 2025 diproyeksi surplus mencapai 4,86 juta ton, seiring stok beras di Perum Bulog yang disebut mencapai 4,2 juta ton.
Menurutnya, angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Pada waktu bersamaan, Nilai Tukar Petani (NTP) disebut naik hingga 122% atau di atas target pemerintah.
Dia lantas menyebut bahwa sejak Januari 2025 Indonesia berhenti impor beras. Hal ini berpengaruh terhadap harga beras dunia yang turun dari US$460 menjadi US$370 per ton.
“Artinya, petani Indonesia tidak hanya menyejahterakan bangsanya sendiri, tetapi juga ikut menjaga stabilitas pangan global,” jelas Amran.
Baca Juga
Oleh karenanya, dengan momentum yang ada, dia menilai Indonesia berada di jalur yang tepat menuju merdeka pangan.
“Berkat dukungan yang luar biasa dari Bapak Presiden dan perjuangan kita semua, target swasembada bisa kita percepat. Dari empat tahun menjadi satu tahun,” pungkasnya.
Pada perkembangan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menetapkan anggaran ketahanan pangan menjadi Rp164,4 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Alokasi ini naik 5,9% dibandingkan outlook 2025 yang sebesar Rp155,2 triliun. Pemerintah menerangkan alokasi tersebut akan digunakan dalam mewujudkan produksi, distribusi, hingga konsumsi pangan.