Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Depresiasi Rupiah, GMF Aero Asia Perbanyak Pelanggan Asing

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk., mengenjot kontrak perawatan pesawat milik maskapai nonafiliasi asal luar negeri untuk mengurangi dampak buruk depresiasi rupiah dan kenaikan harga avtur.
Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Iwan Joeniarto (kiri) berdiskusi dengan Komisaris Utama Helmi Imam Satriyono, di sela-sela paparan publik di Jakarta, Senin (11/9)./JIBI-Dwi Prasetya
Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Iwan Joeniarto (kiri) berdiskusi dengan Komisaris Utama Helmi Imam Satriyono, di sela-sela paparan publik di Jakarta, Senin (11/9)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, TANGERANG: PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk., mengenjot kontrak perawatan pesawat milik maskapai nonafiliasi asal luar negeri untuk mengurangi dampak buruk depresiasi rupiah dan kenaikan harga avtur.

Direktur Utama Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Iwan Joeniarto mengatakan strategi itu diyakini bisa menguntungkan perseroan di tengah tekanan depresiasi rupiah terhadap dolar AS.

“Saat harga avtur dan dolar AS yang naik. Kita strateginya adalah menggenjot customer nonafiliasi,” katanya saat menerima kunjungan awak redaksi Bisnis Indonesia, Senin (21/5/2018).

Sejauh ini, pelanggan maskapai nonafiliasi milik emiten perawatan dan perbaikan pesawat (maintenance, repair & overhaul/MRO) masih di bawah 45%.

Sampai akhir tahun ini, Iwan menargetkan pelanggan maskapai nonafiliasi bisa dinaikkan menjadi 48% sedangkan maskapai afiliasi 52%. “Namun, kemungkinan besar melewati 50%:50%.”

Pada kuartal I/2018, emiten dengan kode saham GMFI itu membukukan kenaikan pendapatan sebesar 9% menjadi US$115,9 juta dari periode yang sama tahun lalu senilai US$106 juta.

Sayangnya, laba bersih kuartal I/2018 turun 27% menjadi US$7,35 juta setelah pada periode yang sama tahun lalu US$10,12 juta.

Iwan beralasan penurunan laba bersih itu hanya sementara karena laporan keuangan harus diselesaikan sesuai tengat yang diminta auditor keuangan. “Jadi ada income yang kami sisihkan.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper