Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah yakin dengan penerapan online single submission (OSS) akan lebih cepat menstimulasi pertumbuhan investasi domestik.
Seperti diketahui, meski belum siap diakrenakan permasalahan sumber daya manusia (SDM), pihak Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memastikan OSS akan selesai bulan ini.
"Saya yakin kebijakan ini akan berdampak positif untuk meningkatkan kegiatan bisnis, dan investasi ," kata Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Adriyanto kepada Bisnis hari ini Jumat (25/5/2018).
Dia menjelaskan, meski implementasinya sulit, langkah tersebut tidak pernah diambil pemerintahan sebelumnya. "Ini salah satu bentuk reformasi struktural yang diambil pemerintah," imbuhnya.
Oleh karena itu, dirinya optimistis implementasi OSS akan memberikan sinyal yang baik terhadap investor, dan investor pun akan merespon dengan cepat.
Adapun, investasi pada kuartal I/2018 tumbuh 7,95% (year on year), atau tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya yang hanya 4,77%.
Kepala BKPM Thomas T. Lembong mengemukakan untuk mempercepat pembentukan struktur SDM, pihaknya telah mengajukan sejumlah usulan.
Sehingga, saat ini diskusi antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, BKPM, dan Kementerian PAN-RB masih terus berlangsung untuk mengesahkan secara resmi strukturnya. "Sepekan ini kami terus koordinator," ujarnya.
OSS merupakan sistem izin yang terintegrasi dan berbasis daring. Sistem ini merupakan implementasi dari Perpres 91/2017 tentang percepatan pelaksanaan berusaha.
Dalam OSS, pemerintah menjajikan sejumlah insentif kebebasan pajak yang diyakini akan menarik pelaku usaha antara lain tax holiday dan tax allowance.
Sistem ini juga akan menjadi induk dari semua skema perizinan yang terintegrasi seperti PTSP.