Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM Beberkan Nasib Investasi Apple Usai RI-AS Deal Tarif Trump

Pemerintah Indonesia meyakini Apple akan tetap berinvestasi di Indonesia meski ada tarif impor AS 19%.
Calon pembeli memegang Apple iPhone 16 Pro Max di sebuah toko di Moskow, Rusia. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Calon pembeli memegang Apple iPhone 16 Pro Max di sebuah toko di Moskow, Rusia. REUTERS/Evgenia Novozhenina

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan raksasa teknologi Apple inc akan tetap menggelontorkan investasi di Indonesia usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenakan Indonesia tarif impor sebesar 19%.

Untuk diketahui, Apple telah berkomitmen menggelontorkan investasi senilai US$150 juta atau setara Rp2,44 triliun (asumsi kurs Rp16.287 per dolar AS) untuk pembangunan pabrik AirTag Apple di Batam. Investasi bernilai jumbo untuk memenuhi kewajiban Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Nantinya, Apple akan membawa perusahaan global value chain (GVC), yakni ICT Luxshare untuk memproduksi AirTag dan akan memasok 65% permintaan AirTag global.

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Riyatno menyatakan investasi Apple akan tetap berlanjut seiring dengan komitmen perusahaan raksasa teknologi tersebut yang telah membeli tanah untuk pembangunan pabrik AirTag di Batam.

“Kalau kami optimis ya, bahwa investasi yang sudah direncanakan, apalagi sebenarnya mungkin Pak Menteri [Menteri BKPM Rosan Perkasa Roeslani] juga dalam beberapa kesempatan sudah menyampaikan bahwa Apple itu juga sudah membeli [tanah], untuk rencana investasi di Batam, menurut saya kami akan tetap dilanjutkan ya,” kata Riyatno saat ditemui di Kantor Kementerian UMKM, Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Menurutnya, Apple akan tetap menggelontorkan investasi ke Indonesia pascapengumuman tarif impor AS terhadap Indonesia sebesar 19%.

“Menurut kami akan tetap dilanjutkan ya [investasi Apple di Indonesia]. Maksudnya kemungkinan besar akan diteruskan,” terangnya.

Sayangnya, Riyatno enggan mengungkap realisasi investasi Apple yang hingga saat ini telah berjalan. Menurutnya, perkembangan realisasi ini akan disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani.

Kendati demikian, dia memastikan pengenaan tarif impor AS ini tidak akan mengganggu investasi AS di Indonesia. “Artinya kita tetap berusaha untuk menarik investasi dari berbagai negara,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap Apple Inc. juga berkomitmen perihal komponen baterai AirTag akan dipenuhi dari produsen dalam negeri.

Selain itu, raksasa teknologi itu juga tengah menyiapkan line produksi di perusahaan Long Harmony di Bandung yang akan memproduksi kain mesh untuk keperluan AirPod Max sehingga Long Harmony akan menjadi salah satu bagian dari GVC Apple.

Selanjutnya, Apple akan membawa hard cash sebesar US$160 juta dalam konteks pemenuhan kewajiban TKDN mereka untuk skema 3 atau investasi inovasi.

Adapun, sederet upaya Apple di atas untuk mengantongi sertifikasi TKDN akhirnya berbuah hasil dan membuat produsen iPhone itu membawa masuk series flagship terbarunya, iPhone 16 untuk dijual secara resmi di Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro