Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memprediksi peningkatan transaksi di pusat belanja pada Lebaran mencapai 20%.
Stefanus Ridwan, Ketua Umum APPBI, mengatakan pihaknya optimistis pada periode Ramadan dan Lebaran tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu.
"Kami harapkan ada pertumbuhan [transaksi] 10%-20% dibandingkan tahun lalu. Kalau angka tepatnya, tidak ada yang tahu ya, tapi berbanding lurus dengan pertumbuhan," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (11/6/2018).
Selain itu, katanya, dapat terlihat dari trafik pengunjung yang meningkat signifikan di beberapa mal yang menjadi tujuan belanja. Stefanus mengatakan, misalnya pada gelaran promo diskon tengah malam, antrean kasir bisa mencapai puluhan orang.
"Penuh banget, sampai jam 12 malam juga ramai, antre di kasir. Puncaknya Sabtu-Minggu ini ya kelihatannya kalau lihat pengunjung yang luar biasa ramai. Trafiknya bisa meningkat 100% di beberapa mal," jelasnya.
Dia meyakini faktor Tunjangan Hari Raya (THR) juga menjadi salah satu pendorong orang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan jelang Lebaran. Namun, pihaknya juga melihat faktor program diskon juga mendorong masyarakat yang tidak merayakan Lebaran juga berbelanja.
"Diskon akan diteruskan, strateginya menarik konsumen belanja untuk berbelanja," ujarnya.
Selain itu, menurutnya untuk menarik trafik ke pusat belanja, pengelola harus melakukan persiapan dari sisi program belanja, hiburan, dan faktor penunjang lainnya.
"Harus punya daya tarik yang luar biasa, di daerah mungkin ramai, jadi harus siap," katanya.
Saat ini, katanya, orang yang bersiap mudik lebih banyak berbelanja. Namun, setelah Lebaran, biasanya, yang tidak mudik maupun pengunjung ke Jakarta akan lebih banyak meramaikan pusat belanja.
"Pusat belanja masih bisa ramai, sampai seminggu setelah lebaran tapi tidak seperti puncaknya seperti sekarang," ujarnya.