Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Impor Daging Sapi Brasil, Kemendag Masih Tunggu Rekomendasi Kementan

Kementerian Perdagangan masih menunggu persetujuan Kementerian Peternakan untuk dapat mengimpor daging sapi dari Brasil.
Rumah pemotongan hewan, di Karawaci, Minggu (19/6)./JIBI-Deliana Pradhita Sari
Rumah pemotongan hewan, di Karawaci, Minggu (19/6)./JIBI-Deliana Pradhita Sari

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan masih menunggu persetujuan Kementerian Peternakan untuk dapat mengimpor daging sapi dari Brasil.

Sebelumnya, pemerintah berencana untuk melakukan impor daging sapi Brasil sebagai upaya menurunkan harga daging sapi jelang Ramadan. 

Bahkan, untuk merealisasikannya, tim dari Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mengecek sapi di rumah potong hewan (RPH) di Brasil. Namun, hingga lebaran usai pun rencana tersebut tidak lagi terdengar.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya masih belum mendapatkan konfirmasi apapun dari Kementerian Pertanian.

"Belum, masih nunggu dari Kementerian Pertanian," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (21/6/2018).

Dia menegaskan, Kemendag tidak dapat menerbitkan surat persetujuan impor (SPI) jika belum mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Pertanian.

Di pihak lain, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) In­donesia Bidang Pengolahan Ma­kanan dan Industri Peternakan Juan Permata Adoe mengatakan, impor daging sapi sangat perlu dilakukan. Apalagi, produksi industri rumah pemotongan sapi sudah turun hingga 50%.

"Jadi daging sapi Brasil harus memasuki pasar Indonesia, sehingga kita memiliki alternatif," katanya saat dihubungi Bisnis.com.

Bahkan, dia mengatakan, dengan harga sapi yang cukup kompetitif di Brasil, seharusnya Indonesia juga mengimpor sapi bakalan. Menurutnya, proses realisasi rekomendasi untuk impor daging sapi masih belum diputuskan secara formal.

Namun, dia berharap, dalam rapat koordinasi pemerintah yang akan dilakukan di waktu dekat, rekomendasi impor tersebut dapat diputuskan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper