Bisnis.com, JAKARTA — Insiden jatuhnya dua beton penyangga atau girder jembatan Kali kuto dalam tahap konstruksi pada proyek jalan tol Semarang—Batang tidak memengaruhi rencana pengoperasian jalan tol tersebut.
PT Jasamarga Semarang Batang selaku pemilik proyek jalan bebas hambatan tersebut memastikan bahwa rencana pengoperasian jalan tol Semarang—Batang tetap dilakukan sesuai dengan target yakni pada Desember tahun ini.
Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang Arie Irianto mengatakan insiden jatuhnya dua beton penyangga tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap rencana penyelesaian proyek yang ditargetkan rampung pada Oktober meskipun sampai saat ini proses evakuasi di lapangan masih berlangsung.
Khusus untuk jembatan Kali Kuto, menurutnya, kontrak penyelesaiannya berakhir pada 25 September dan diperkirakan tidak molor.
Pasalnya, proses evakuasi diperkirakan dapat rampung dalam pekan ini dan setelah itu pembangunan bisa langsung dilaksanakan kembali.
“Dari timeline kami [insiden] ini tidak signifikan mengganggu penyelesaian konstruksi dan juga untuk penilaian kriteria fungsi jembatan karena memang dari target yang kami buat, ada floating time atau waktu-waktu yang kami alokasikan untuk mengakomodasi kejadian yang di luar rencana seperti jembatan ini,” ujar Arie ketika dihubungi Bisnis, Senin (16/7/2018).
Baca Juga
Sebelumnya, dua baja penyangga balok (cross girder) pada proyek jembatan Kali Kuto runtuh karena terjadinya ayunan dan kejut pada penggantung sementara pada posisi bagian ujung, yang dilepas dan akan digantikan dengan penggantung permanen.
Arie mengatakan bahwa kedua baja penyangga beton tersebut nantinya akan dikaji apakah perlu penggantian atau bisa dipasang kembali dalam proses evakuasi 2 hari—3 hari ke depan.