Bisnis.com, JAKARTA – PT Polymindo Permata, perusahaan pemilik material desain dan bangunan Viro, menggenjot pasar ekspor untuk menggencarkan produk desain material eco faux berbasis anyaman tradisional Indonesia.
Marketing Manager PT Polymindo Permata Peter Mulyadi mengatakan saat ini pasar terbesar Viro masih berasal dari luar negeri seperti Fiji, Amerika Serikat, dan Dubai.
“Paling kuat di Maldives, mereka kan seperti Balinya dunia ya, dan pangsa pasar pasar kita lebih ke tropical resort ya,” ujar Peter kepada Bisnis setelah Media Briefing The Greenhouse di Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Peter mengatakan salah satu proyeknya di Maldives berada di Pulau Ithaafushi bekerja sama dengan Perusahaan hotel internasinal, Hilton, menggarap resor mewah Waldorf Astoria dengan luas atap 50.000 m2 dengan menggunakan produk alang-alang eco faux andalannya.
Dia mengaku telah mengekspor beribu-ribu kontainer produk alang-alang eco faux tersebut ke beberapa negara di dunia. Bahkan Ia juga mengatakan telah dibidik oleh beberapa perusahaan asing untuk menanamkan modal pada Viro.
Selain membidik tropical resort, Viro juga menargetkan pasar taman hiburan dan kebun binatang di luar negeri.
Baca Juga
Sementara itu, General Manager PT Polymindo Permata Hardjanto Nursantoro mengatakan dengan adanya gejolak pelemahan rupiah beberapa bulan terakhir berpengaruh baik terhadap perusahaan.
“Kami kan banyak ekspor, jual ke luar. Sebagian dari pekerja, listrik, dan semua dalam rupiah artinya kalau ada pelemehan rupiah menguntungkan kami, tetapi kami tidak mendoakan untuk terus lemah. Kalau untuk sementara bagi kami bagus,” ujar Hardjanto kepada Bisnis, Kamis (2/8/2018).
Walaupun demikian, Hardjanto mengatakan tetap akan melebarkan sayapnya di tanah air. Ia menargetkan mendapatkan 100 proyek di Indonesia hingga akhir 2018.
Proyek Viro di Indonesia antara lain, kerja sama proyek peresmian Patung Garuda Wisnu Kencana di Bali, Kafetaria di kawasan Gelora Bung Karno untuk menerima tamu undangan di Jakarta, dan 2 hotel besar berbintang Lima di Sanur, Bali.
Hardjanto melihat dengan adanya inovasi produk material eco faux oleh Viro akan mendorong pemerintahan untuk menggenjot sektor pariwisata.
Viro, kata dia, menyediakan infrastruktur dan aminitis bagi industri pariwisata yang ramah lingkungan juga tidak memerlukan biaya banyak sehingga akan efisiensi sektor tersebut dapat didapatkan. Apalagi seluruh bahan yang digunakan menggunakan bahan asli Indonesia.