Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Makanan dan Minuman Masih Tertatih-Tatih Terapkan Industri 4.0

Penerapan industri 4.0 pada sektor makanan dan minuman masih tertatih-tatih. Padahal, sektor ini menjadi salah satu prioritas pemerintah.
Pekerja mengemas produk minuman kopi serbuk di pabrik produk hilir PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Banaran, Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/7)./ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra
Pekerja mengemas produk minuman kopi serbuk di pabrik produk hilir PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Banaran, Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/7)./ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA -- Penerapan industri 4.0 pada sektor makanan dan minuman masih tertatih-tatih. Padahal, sektor ini menjadi salah satu prioritas pemerintah.

Beberapa perusahaan makanan dan minuman (mamin) Indonesia yang konsisten mencatatkan kinerja positif adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., PT Mayora Indah Tbk., PT Nippon Indosari Corpindo Tbk., dan PT Buyung Poetra Sembada Tbk.

Total pendapatan empat perusahaan tersebut pada akhir 2017 masing-masing sebesar Rp35,6 triliun, Rp20,81 triliun, Rp2,49 triliun, dan Rp1,2 triliun.

Investor Relation Buyung Poetra Sembada F. Dion Surijata mengatakan tidak semua industri bisa dijalankan via internet dan robot. Namun, perusahaan yang bergerak sebagai produsen beras ini mengklaim otomatisasi sudah diterapkan dalam pabrik mereka.

"Kami sudah pakai mesin di pabrik dan sudah otomatisasi. Kecuali dalam memasukan bahan baku di awal dan saat di akhir pas karungin setelah seal plastik," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, belum lama ini.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto sebelumnya menyatakan sebagian perusahaan mamin mengaku sudah siap menerapkan industri 4.0. Namun, perusahaan-perusahaan itu ingin mengadopsi industri 4.0 secara bertahap karena terkait dengan inovasi.

Kini, pemerintah kian gencar untuk mendorong perusahaan mamin dalam mengimplementasikan industri 4.0. Dia menilai Indonesia harus memiliki konsep ekonomi berkelanjutan untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya saing.

Untuk mengimplementasikan industri 4.0, ada beberapa hal yang perlu dilakukan yakni kesiapan investasi, Sumber Daya Manusia (SDM), vendor, dan sistem dalam membangun infrastruktur.

Di sisi lain, Ketua Gabungan Pengusaha Industri Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengklaim sektor mamin siap dalam penerapan industri 4.0. Namun, hingga saat ini, hanya sekitar 20% industri mamin di Indonesia yang sedang menuju industri 4.0.

Dalam pembukaan Indonesia Industrial Summit 2018 pada April 2018, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi menuturkan revolusi industri 4.0 atau industri generasi keempat merupakan perubahan sektor industri di dunia yang dipengaruhi oleh maraknya perkembangan teknologi serta internet.

"Lima industri yang menjadi fokus implementasi industri 4.0 di Indonesia yakni industri mamin, tekstil, otomotif, elektronik, dan kimia," sebutnya.

Jokowi menjelaskan kelima jenis industri tersebut ditetapkan menjadi tulang punggung dalam rangka meningkatkan daya saing yang sejalan dengan perkembangan industri generasi keempat. Lima sektor tersebut juga dinilai akan menyumbang lapangan kerja lebih banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menerangkan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, dibutuhkan SDM yang berkualitas dan memiliki inovasi.

"Literasi baru di era revolusi industri 4.0 ini mendorong implementasi untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat (lifelong learner), agar mampu beradaptasi dan berkembang dengan baik dalam menghadapi tantangan global di era Revolusi Industri 4.0 dan era selanjutnya,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper