Bisnis.com, BANDUNG – PT PG Rajawali II meluncurkan Program Kemitraan Tebu Desa Penyangga dengan Pabrik Gula Jatitujuh di Desa Pilangsari, Jatitujuh, Majalengka, Senin (20/8/2018). Peluncuran tersebut untuk meningkatkan produktivitas petani tebu.
Peresmian program PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sektor agroindustri tersebut dilakukan melalui simbolisasi penyerahan kredit permodalan (KUR Tebu) bantuan permodalan kepada perwakilan Petani.
Direktur Pengendalian Usaha PT RNI Agung P. Murdanoto mengatakan program ini merupakan wujud nyata kepedulian PT PG Rajawali II sebagai Anak Perusahaan BUMN terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tinggal dan bersentuhan langsung dengan kebun tebu PG Jatitujuh.
“Program Kemitraan Tebu kami gagas sebagai bentuk tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dan masyarakat. Diharapkan, program ini dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan masyarakat sekitar dan meningkatkan hubungan baik antara perusahaan dengan Pemerintah Daerah setempat dan stakeholder lainnya,” kata Agung melalui rilis yang diterima Bisnis, Senin (20/8/2018).
Sementara itu, Direktur Utama PT PG Rajawali II Audry Jolly Lapian mengatakan program ini ditujukan untuk masyarakat yang tinggal di desa-desa penyangga yang memiliki peluang untuk mengelola lahan dan menanam tanaman tebunya sendiri.
“Lahan yang dikelola harus ditanami tebu untuk swasembada gula Nasional. Selain itu kegiatan ini akan terus dilakukan pengawalan dan pembinaan oleh petugas Bagian Tanaman untuk memudahkan transfer pengetahuan budidaya tebu kepada Petani Mitra," ujarnya.
Program ini turut bersinergi denga. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Peserta program kemitraan akan mendapat fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tebu dari BNI senilai maksimal Rp50 juta untuk setiap masa tanam.
Jolly mengatakan, PG Jatitujuh memiliki luas area sekitar 12.000 Ha dan berbatasan langsung dengan 22 Desa Penyangga yang lokasinya terbagi di dua kabupaten. 11 desa berada di wilayah Kabupaten Majalengka dan 11 desa di wilayah Kabupaten Indramayu. Dari 22 desa, 15 diantaranya telah memastikan keikutsertaan dalam program kemitraan tebu, terbagi atas 9 desa dari Majalengka dan 6 dari Indramayu.
“Jumlah pengajuan yang telah terdaftar sebanyak 717 kepala keluarga, 616 diantaranya telah lolos BI Checking dan 55 kepala keluarga telah disetujui menjadi mitra. Semuanya berasal dari Majalengka. Tiap mitra akan mengelola maksimal 2 hektare lahan tebu. Kedepannya akan launcing juga untuk wilayah Indramayu. Untuk wilayah Indramayu telah terdaftar 435 pengajuan sebagai mitra,” jelas Jolly.
Jolly berharap program ini dapat meningkakan rasa peduli masyarakat terhadap keberlangsungan perkebunan PG Jatitujuh. Langkah ini membuat masyarakat turut serta menjaga keberadaannya sehingga meminimalisir aksi penyerobotan lahan seperti yang marak terjadi belakangan ini di HGU PG Jatitujuh.
Kepala Desa Pilangsari Didi Tarmadi mengapresiasi program itu. Dia meminta agar warganya tidak menyia-nyiakan peluang ini dan turut serta membantu dan menjaga keberlangsungan PG Jatitujuh sebagai perusahaan yang telah lama menjadi sumber penghidupan masyarakat sekitar.
Sementara itu, Bupati Majalengka yang hadir diwakili Oleh Asisten Daerah Kabupaten Majalengka Abdul Gani mengatakan komoditas ini cukup penting bagi masyarakat sekitar, sehingga program kemitraan tebu ini perlu mendapat dukungan agar dapat berkontribusi membantu mensukseskan program swasembada gula nasional.