Bisnis.com, JAKARTA - Cargill akan menampilkan lebih dari 10 prototipe yang canggih dan mudah diterapkan dalam Pameran Food Ingredients Asia / FiA 2018, pameran perdagangan bahan makanan dan minuman regional yang berlangsung di Jakarta, Indonesia.
Prototipe itu termasuk produk penganan cokelat yang memberikan nilai gizi, kandungan trans-lemak yang rendah, serta saus salad vegan yoghurt tanpa telur yang terbuat dari minyak kacang kedelai yang memiliki masa simpan lebih lama namun mengandung yoghurt asli.
Lebih dari 10 prototipe itu bisa dilihat, dimana tiga di antaranya dibuat secara langsung di tempat untuk untuk dicicipi di "Market Plaza.” Pengunjung juga akan memiliki kesempatan untuk mendiskusikan properti mereka dan kemungkinan-kemungkinan beragam penerapannya bersama dengan para ahli dari Cargill.
Titik fokus stan Cargill, di Hall A2, W2, akan berupa “Market Plaza” yang memikat, ruang dapur dengan semua aktivitasnya di mana produsen makanan dan pakar industri akan dapat berinteraksi dengan koki spesialis dan menemukan bagaimana Cargill memanfaatkan wawasan pasar untuk menciptakan solusi-solusi bahan pangan inovatif.
Tema utamanya yang berpusat di sekitar menumbuhkan kemitraan dan hubungan akan menunjukkan fokus Cargill yang berkelanjutan untuk menyehatkan dunia dengan memanfaatkan pemahamannya yang mendalam tentang pasar dan rantai pasokan global untuk memberdayakan wawasan uniknya dalam membantu para pelanggan mengaktifkan solusi-solusi pangan untuk masa depan.
“Inovasi adalah tentang menciptakan nilai dengan cara yang baru dan berbeda. Di Cargill, kita memelopori kemampuan baru untuk berinvestasi di masa depan pangan, dan berkomitmen untuk menciptakan hubungan dan kemitraan yang dibutuhkan dunia untuk membuat bahan pangan lebih berenerji pada masa kini dan di masa depan, kata Franck Monmont, Direktur Regional Cargill FIBI (Food Ingredients and Bioindustrial) Asia Pacific dalam siaran persnya.
“Dalam dunia yang semakin kompleks saat ini, kebutuhan dan keinginan konsumen sangat berbeda dari sebelumnya dan industri pangan harus mengikuti perkembangannya. Oleh karena itu kita harus gesit dalam memberikan solusi-solusi yang melampaui konsumsi dan fokus pada penyediaan pengalaman pangan yang berkelanjutan, bergizi dan lezat.” tambahnya.
