Ada banyak faktor saat Anda memutuskan untuk memulai berinvestasi. Salah satunya pemilihan lokasi yang tepat. Sebagai daerah yang memiliki lokasi strategis, Banten kini menjadi salah satu provinsi yang menjadi sasaran para pengusaha untuk berinvestasi, tak hanya pengusaha lokal namun juga mancanegara.
Sumber daya alam yang berlimpah, beragam destinasi wisata, lokasi yang strategis ditambah dengan infrastrukur yang memadai menjadi modal yang sangat menjanjikan. Berkat dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) meningkat secara signifikan selama tiga tahun terakhir.
Pada awal 2018, Banten mencapai posisi ketiga sebagai tujuan investasi asing, setelah Jakarta dan Jawa Barat, dengan nilai Rp21,97 triliun untuk 1.518 proyek. Sedangkan untuk investasi dalam negeri, Banten menempati posisi ketujuh dengan nilai investasi sebesar Rp8 triliun untuk 537 proyek.
Meskipun terjadi kendala saat akan berinvestasi, Pemprov Banten melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu siap melakukan berbagai upaya untuk memberi kemudahan bagi para investor.
Layanan Singkat, Cepat, dan Efektif untuk Izin Usaha
Pemprov Banten telah menerapkan layanan terintegrasi satu pintu secara daring. Layanan ini merupakan perwujudan dari Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik. Sistem ini membuat para investor dapat dengan mudah mengurus hampir semua proses perizinan secara online single submission (OSS) di seluruh Indonesia, termasuk Provinsi Banten.
Jaminan Keamanan dalam Berinvestasi
Untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para investor, Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) telah bekerja sama dengan Kepolisian RI sejak 2016. Bentuknya adalah pedoman kerja tentang koordinasi perlindungan dan keamanan bagi dunia usaha.
Pemprov Banten sendiri sangat mendukung hal ini, salah satunya dengan dibentuknya Satgas Saber Pungli untuk mencegah terjadinya praktik kolusi dan korupsi saat dari penyelenggara dan pemohon izin investasi.
Kawasan Industri
Tidak hanya dimudahkan dengan proses perizinan dan kenyamanan dalam berinvestasi, adanya kawasan industri Provinsi Banten telah terbukti berhasil menarik investor dari berbagai negara seperti Jepang, Tiongkok, Australia, dan lainnya.
Provinsi Banten memiliki tiga kawasan industri yang masuk dalam program Kemudahan Layanan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) yakni Kawasan Modern Cikande Industrial Estate di Kabupaten Serang seluas 1.800 hektare, Kawasan Industri Wilmar Bojonegara di Kabupaten Serang seluas 800 hektare, dan Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) di Kota Cilegon seluas 570 hektare.
Pariwisata Jadi Andalan
Gubernur Provinsi Banten Wahidin Halim menjadikan industri pariwisata sebagai unggulan dalam berinvestasi karena besarnya potensi pariwisata yang dimiliki oleh Banten. Di antara tujuan wisata yang sangat diminati adalah wisata bahari (KEK Tanjung Lesung, Pantai Sawarna, Bagedur, dsb) serta wisata religi (wilayah Kesultanan Banten yang dikenal sebagai Banten Lama).
Untuk itu, Pemprov Banten fokus mendorong percepatan berbagai Proyek Strategis Nasional yang berfungsi menunjang pariwisata, termasuk pengaktifan kembali jalur kereta api Labuan-Panimbang, pembangunan tol Serang-Panimbang sepanjang 84 kilometer, pengembangan KEK Tanjung Lesung, serta revitalisasi Kawasan Banten Lama yang akan menjadi tujuan wisata religi.
Revitalisasi kesultanan Banten tersebut akan mendongkrak kunjungan wisata religi ke Kota Serang. Artinya, momentum kunjungan wisatawan ini secara otomatis membuka kran investasi di sektor pariwisata.
Di kawasan Banten Lama terdapat cagar budaya yang menarik dikunjungi seperti Vihara Avalokitesvara yang mengandung nilai-nilai historis. Ini artinya, investor tak hanya dapat berinvestasi dalam sektor properti atau wahana rekreasi di industri pariwisata saja, namun juga melirik sektor lain, antara lain transportasi, kuliner, logistik, dan jasa yang mendukung pariwisata. [**]