Bisnis.com, JAKARTA – Geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di dagang-el semakin kuat dengan ditopangnya kehadiran jasa logistik yang menjangkau berbagai lokasi di Tanah Air.
Wilma Inggriani Wijaya dengan Maxi Ayana Bordir dan Rika Siti Nur Hidayah dengan Hidayat Hijabstore menjadi UMKM lokal asal Jakarta yang mampu berkembang karena konsisten menjalankan bisnis. Resepnya, tekun memanfaatkan berbagai peluang yang ada lewat kehadiran teknologi dan dukungan jasa penyelenggara jasa logistik.
Masih jelas teringat di benak Wilma ketika dia masih sibuk membungkus gamis untuk dikirimkan meski waktu sudah lewat tengah malam, pada Ramadan 2018.
Pesanan produk dari toko daring miliknya di salah satu platform dagang-el, Shopee, membeludak. Ada sekitar 200 paket yang harus dikirim dalam satu hari.
Untungnya, layanan pick up dari jasa logistik JNE memudahkan bisnisnya. Dengan layanan tersebut, JNE mengambil paket secara langsung ke tempat Wilma yang berlokasi di Jakarta.
“Pesanan lagi banyak, kalau harus ke agen, repot lagi. Ekspedisi menyediakan layanan pick up, janjian waktunya, membantu banyak,” ujarnya kepada Bisnis.
Sejak merintis usaha pada 2010, hingga masuk ke marketplace pada 2016, Wilma akrab dengan layanan logistik. Kini, bisnisnya terus berkembang dengan akses pasar yang semakin luas dari marketplace dan layanan pengiriman yang mampu menjangkau banyak lokasi.
Omzet bisnisnya pun terus meningkat. Jika pada 2010 omzetnya berkisar Rp2 juta, maka dalam momentum Ramadan nilainya bisa mencapai Rp300 juta.
Sementara itu, untuk waktu normal di luar Ramadan, tokonya bisa mengirim 70-80 paket ke seluruh wilayah Indonesia. Adapun mayoritas pelanggan Wilma berasal dari luar Jawa, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra.
“[Usaha saya] sangat tergantung pelayanan logistik, bagian utama bisnis saya, tanpa logistik tidak bisa menjual,” tuturnya.
Ke depan, Wilma berharap ada sinergi yang saling menguntungkan bagi UMKM sepertinya dengan perusahaan logistik.
Peranan jasa pengiriman juga dirasakan oleh Hidayat Hijabstore, yang perkembangannya ditopang marketplace dan penyelenggara logistik.
Rika Siti Nur Hidayah bersama sang suami, Ryan Hidayat, menggali peluang bisnis hijab sejak 2015 dengan modal Rp500.000.
Dia mengatakan pelanggannya berasal dari berbagai lokasi di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Pelanggannya juga ada yang membeli secara eceran dan ada yang menjualnya kembali.
Jika pelanggan di wilayah Jabodetabek biasanya membeli untuk digunakan sendiri, maka pembeli di luar Jawa umumnya reseller.
Bisnisnya yang semakin berkembang juga menuntut layanan logistik yang mumpuni. Rika mengungkapkan untuk pengiriman ke luar Jawa, biasanya 1 paket bisa mencakup 500 item produk.
Jumlah paket yang dikirimnya juga terus meningkat. Pada Mei 2018, normalnya ada sekitar 70 paket per hari yang harus dikirim.
Jumlahnya bertambah hingga 100 paket per hari pada Ramadan 2018, lalu kembali naik menjadi 100-200 paket pada bulan ini.
“Omzetnya meningkat dua kali lipat,” ucapnya.
Rika menambahkan dalam satu hari, setidaknya dia perlu menggunakan layanan pick up ekspedisi sebanyak tiga kali yaitu pada pagi, siang, dan sore hari.
“Memang paling penting logistik ini. Kalau tidak ada logistik tidak bisa jalan, sangat penting sekali, kita tidak bisa menyalurkan ke seluruh Indonesia, kalau tidak dibantu jasa logistik,” jelasnya.
Rika berharap ke depannya teknologi di jasa pengiriman juga dapat mengikuti kecepatan kebutuhan pelanggan. Cakupannya pun diharapkan bisa semakin luas demi memenuhi permintaan pelanggan yang lebih banyak.
Wilma dan Rika merupakan contoh pelaku usaha lokal yang bisnisnya mampu naik kelas dan memperluas usaha dengan pengiriman cakupan nasional yang ditopang penyelenggara logistik.
