Bisnis.com, JAKARTA -- Kontraktor mulai menyisir proyek-proyek multiyears yang dinilai perlu dilakukan eskalasi, atau penyesuaian harga kontrak, sebagai imbas pelemahan rupiah.
Direktur Utama Waskita Toll Road (WTR) Herwidiakto mengatakan dengan semakin perkasanya dolar AS terhadap rupiah, kontraktor mulai merasakan adanya perubahan pada biaya pembangunan.
"Mulai terasa klaim eskalasi yang berubah. Eskalasi konstruksi naik, biaya investasi akan naik," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (24/10/2018).
Herwidiakto mengungkapkan pihaknya tengah memetakan proyek-proyek yang paling terdampak dan sebagian besar akan selesai pembangunannya. Pengajuan untuk eskalasi rencananya bakal dilakukan saat adendum akhir Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) sebelum tol beroperasi.
Sebelumnya, saat rupiah menyentuh kisaran Rp13.700, dia menyatakan eskalasi kontrak belum terlalu terasa karena sebagian besar material proyek dipasok dari lokal. Seiring dengan semakin dalamnya pelemahan rupiah, perubahan pada sisi biaya konstruksi mulai terasa.
Direktur Operasi I PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Budi Saddewa Soediro menerangkan kendati sebagian besar material proyek yang dikerjakan di bawah direktoratnya dipasok dari lokal, tapi pihaknya sudah merasakan dampak dari pelemahan rupiah. Meski demikian, pengaruhnya diklaim tidak signifikan.
Direktorat yang ditangani Budi secara spesifik membawahi proyek-proyek perseroan di bidang jalan tol, bendungan, dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
"Ada ya, tapi porsi di kami tidak terlalu banyak untuk material impornya. Tidak signifikan untuk di direktorat saya," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Wilayah Timur PT Hutama Karya (Persero) Sugeng Rochadi menjelaskan eskalasi setiap kontrak proyek relatif sudah memiliki rumusan tersendiri.
"Untuk proyek multiyears bulan ke-13 ada eskalasinya, sehingga sudah terukur kompensasinya. Untuk hal khusus, menunggu kebijakan pemerintah," tuturnya.
Ketua Umum Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Budi Harto memaparkan pengaruh pelemahan rupiah yang berpengaruh pada harga satuan pekerjaan akan terlihat pada perubahan indeks harga untuk menetapkan eskalasi.
"Indeks harga diterbitkan oleh BPS [Badan Pusat Statistik] secara bulanan. Indeks harga yang terjadi akan digunakan untuk menghitung biaya penyesuaian atau eskalasi yang diperlukan," jelasnya.
Rupiah Melemah, Kontraktor Kaji Eskalasi Harga Kontrak
Kontraktor mulai menyisir proyek-proyek multiyears yang dinilai perlu dilakukan eskalasi, atau penyesuaian harga kontrak, sebagai imbas pelemahan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Annisa Margrit
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

7 jam yang lalu
ANTM, MDKA, BRMS Stock Outlook Amid Bullish Gold Trend

8 jam yang lalu
IDX to Delist 10 Companies in 2025, Including HITS and MYRX
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
_1692693482.jpg?w=184&h=104)
15 menit yang lalu
Boeing Janjikan TKDN 85% ke Indonesia untuk Pesawat Tempur F-15 Ex

5 jam yang lalu
Tarif Royalti Minerba Naik, Defisit APBN Terjaga?
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
