Bisnis.com, JAKARTA-- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengharapkan PT Pertamina terus melakukan pengelolaan fasilitas produksi minyak dan gas yang maksimal di Blok Offshore North West Java.
Dengan begitu Blok Offshore North West Java (ONWJ) memberikan hasil optimal bagi masyarakat dan negara.
Jonan mengatakan fasilitas produksi migas adalah milik negara, sehingga aset ini harus dikelola agar mengeluarkan hasil yang terbaik untuk masyarakat.
Dalam kunjungan ke Bravo Flow Station milik Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ, Jumat (23/11), Jonan menekankan sudah semestinya Pertamina Hulu Energi sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) fokus pada peningkatan produksi migas.
"Jadi harus bayangkan kalau ini milik Anda, pasti mencari sesuatu yang menguntungkan," katanya, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (24/11/2018).
Pemerintah, menurutnya, hanya ingin memastikan bahwa setiap kontraktor bisa memenuhi target yang sudah ditetapkan bersama SKK Migas pada awal tahun.
"Saya inginnya setiap target hulu yang disepakati dengan SKK Migas tercapai. Itu saja. Terserah keuntungannya berapa," ungkap Jonan.
Meski beberapa lapangan di blok ONWJ merupakan fasilitas produksi yang sudah tua dan mengalami fase penurunan produksi, Jonan tetap mengharapkan ada terobosan untuk mengelola blok tersebut.
Kendati begitu, Jonan tetap mengapresiasi kinerja PHE ONWJ sejauh ini dalam capaian lifting minyak. Berdasarkan data SKK Migas hingga 17 November 2018, PHE ONWJ termasuk 10 besar KKKS yang memproduksi minyak di atas 5.000 Barrel Oil Per Day (BOPD).
Bahkan, realisasi lifting migas PHE ONWJ mencatatkan rata-rata di atas 90% dari target APBN.
Untuk minyak telah mencapai 29.521 BOPD dari target APBN 2018 33.000 BOPD.
Jonan juga menyoroti pengelolaan fasilitas produksi migas yang dikelola Pertamina. Menurutnya, dengan pengelolaan yang optimal secara tidak langsung juga akan mengangkat perusahaan pelat merah tersebut sebagai salah satu pionir operator migas.
"Pertamina harus menjadi pelopor atau leader di industri sebagai operator. Perusahaan ini harus menjadi perusahaan yang membanggakan di negeri ini," tambah Jonan.
Sebagai informasi, PHE ONWJ memiliki fasilitas 219 offshore platforms, panjang pipa bawah laut mencapai >1600 km, 1 Floating Storage Offloading (FSO), dan 4 fasilitas onshore.
Fasilitas tersebut diharapkan mampu mengangkat sumber migas yang memiliki cadangan minyak proven sebesar 342 MMBO, probable 37,4 MMBO dan possible sebesar 266 MMBO. Untuk cadangan gas proven sebesar 1.067 BSCF, probable 133 BSCF, dan possible 482 BSCF.