Bisnis.com, JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan memulai market sounding Proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ciputat dengan nilai Rp250 miliar.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Ikmal Lukman mengatakan proyek ini juga direncanakan mendapat penjaminan pemerintah (Government Guarantee) melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).
"Pengembalian investasi rencananya berasal dari user tariff yang terdiri dari biaya sewa kios, retribusi, serta pengelolaan parkir, toko, foodcourt, dan gedung lainnya selama masa konsesi 20 tahun," ungkapnya di Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Ikmal menerangkan proyek ini tidak hanya ditujukan untuk membangun pasar tradisional, tetapi juga menyediakan fasilitas dan kualitas layanan yang layak bagi pedagang dan pengunjung Pasar Ciputat selama masa konsesi.
Proyek tersebut juga menjadi proyek perdana pembangunan pasar melalui skema KPBU dan diharapkan dapat menjadi pilot project bagi proyek-proyek serupa.
Dia melanjutkan pemilihan skema KPBU tidak hanya didasari pertimbangan keterbatasan anggaran. Namun, hal yang lebih penting adalah pemanfaatan partisipasi swasta yang memiliki pengetahuan, keahlian, dan pengalaman untuk mewujudkan operasional pasar yang lebih berkualitas dengan anggaran
yang lebih efisien.
Di samping itu, market sounding juga bertujuan untuk mendapatkan masukan (feedback) dari pasar terhadap bentuk kerja sama yang ditawarkan. Masukan dimaksud tidak hanya terkait sisi teknis tetapi juga sisi keuangan, sosial, dan lingkungan, bahkan alokasi risiko yang ditawarkan.
Masukan yang disampaikan pun akan menjadi masukan dalam penyempurnaan Outline Business Case (OBC).
Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menuturkan revitalisasi yang sedang digagas diharapkan dapat menjadi solusi terhadap Pasar Ciputat yang saat ini dirasa kumuh dan kurang layak oleh masyarakat.
"Pihak swasta sebagai pengelola diharapkan dapat bekerja sama, baik dengan Pemkot Tangerang Selatan sebagai regulator maupun pemilik kawasan pasar," jelasnya.
Kehadiran swasta diharapkan mampu menciptakan inovasi dalam mengelola pasar tradisional yang memiliki daya saing.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tangerang Selatan Mohammad Taher Rochmadi menyampaikan cakupan proyek ini di antaranya adalah membangun pasar, menjalankan operasional pasar, memelihara pasar, mengelola sistem manajemen rantai distribusi, mengelola sistem belanja online (bila diperlukan), dan menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) serta mengelola penarikan retribusi.
Proyek ini diharapkan dapat memasuki tahap prakualifikasi sekitar kuartal IV/2019.
Dalam acara ini, turut hadir sekitar 75 peserta yang meliputi investor di bidang operator pasar, kontraktor, perbankan dan lembaga keuangan, konsultan, serta asosiasi terkait dari dalam dan luar negeri.
Beberapa perusahaan dan asosiasi yang hadir antara lain KOTRA, PT Bumi Serpong Damai Tbk., PT PP (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., Mitsubishi Corporation, PT Trans Retail Indonesia, PT Triemuda Sukses Mandiri, PT Deloitte Konsultan Indonesia, Nikko Sekuritas Indonesia, Hagama Ando Corp, Mitsubishi Corp, PwC, DPP Asparindo, PT HKA (Hutama Karya Subsdiary), Indonesia Infrastructure Finance, PT Bangun Bina Primasarana, dan PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan.
BKPM dan Pemkot Tangsel Tawarkan Investasi Pembangunan Pasar Rp250 Miliar
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan memulai market sounding Proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ciputat dengan nilai Rp250 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 jam yang lalu