Bisnis.com, BANDUNG - Bukalapak mulai mengoperasikan kantor pusat riset dan pengembangan teknologi yang terletak di kota Bandung, Jawa Barat.
Meski enggan menyebut nilai investasi yang digelontorkan, Bukalapak bakal menjadikan fasilitas itu sebagai hub pengembangan teknologi yang komplimenter dengan ekosistem e-commerce, seperti internet of things, drone, machine learning, dan artificial intelligence.
Pendiri sekaligus Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid menyebut Bandung merupakan kota yang cukup banyak menelurkan talenta dengan pondasi yang cukup kuat di bidang teknologi.
Hal tersebut turut didukung dengan banyaknya lulusan kampus teknologi yang menempuh studi di kota tersebut.
Dirinya mengungkapkan begitu banyak talenta berkualitas dari kota Bandung yang tidak rela bekerja di ibukota meski ditawarkan dengan gaji tinggi. Persoalan demikian kemudian membuat talenta yang tersedia di kota itu tidak mencapai potensi terbaiknya .
"Maka kami membangun R&D center Bukalapak agar mereka bisa tetap nyaman bekerja di Bandung. Sekaligus, mudah-mudahan apa yang kami dirikan ini dapat berkontribusi atas lahirnya bermacam inovasi teknologi terbaru," ujarnya saat meresmikan kantor pusat riset dan pengembangan Bukalapak di wilayah Dago, Bandung, Jumat (12/12).
Dirinya memastikan seluruh pengembangan produk teknologi yang dikerjakan di Bandung tetap selaras dengan yang dikerjakan pada kantor pusat Bukalapak di Jakarta.
Kantor baru tersebut menempatkan sekitar 200 profesional di bidang pemrograman dari total sekitar 650 ahli pemrograman di Bukalapak.
Fasilitas pusat riset tersebut tengah mempersiapkan proyek pilot teknologi perangkat internet of things. Salah satu proyek IoT terbaru yang segera diluncurkan adalah layanan bike sharing atau penyewaan sepeda generasi terbaru bernama BukaBike.