Bisnis.com, JAKARTA -- Proyek kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) Pelabuhan Anggrek di Kabupaten Gorontalo Utara memasuki tahap konsultasi pasar (market consultation) untuk menjaring dukungan dan menjajaki minat badan usaha mengembangkan dan mengoperasikan pelabuhan di Gorontalo itu.
Konsultasi pasar merupakan lanjutan dari kegiatan konsultasi publik yang telah dilaksanakan 15 Januari 2019 di Gorontalo. Keduanya merupakan bagian terintegrasi dalam penyusunan studi pendahuluan.
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Agus H. Purnomo mengatakan peran swasta sangat dibutuhkan mengingat kebutuhan anggaran untuk pembangunan infrastruktur pelabuhan sangat besar, sedangkan anggaran pemerintah terbatas.
“Pemilihan kerja sama dengan pihak swasta melalui skema KPBU selain bertujuan untuk mencukupi kebutuhan pendanaan secara berkelanjutan, juga untuk mewujudkan penyediaan infrastruktur yang berkualitas, efektif, efisien, tepat sasaran, dan tepat waktu," katanya dalam siaran pers saat membuka acara konsultasi pasar rencana pengembangan Pelabuhan Anggrek di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Lebih lanjut, Agus mengatakan kerja sama melalui skema KPBU dilaksanakan berdasarkan prinsip kemitraan, kemanfaatan, bersaing, pengendalian dan pengelolaan risiko, efektif serta efisien, guna mengoptimalisasi pembangunan, pengembangan dan pengoperasian pada beberapa pelabuhan yang strategis dan potensial meningkatkan perekonomian masyarakat.
Sejak 2018, Kemenhub memulai kerja sama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) untuk membantu perencanaan proyek KPBU berupa penyusunan studi pendahuluan, salah satunya untuk Pelabuhan Anggrek.
Pemerintah menargetkan pengadaan badan usaha Pelabuhan Anggrek pada pertengahan 2019, yang kemudian akan diikuti oleh penandatanganan perjanjian antara penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK) dengan badan usaha.
Pelabuhan Anggrek merupakan bagian dari 14 pelabuhan yang akan dikerjasamakan dengan BUMN atau perusahaan swasta melalui skema KPBU. Tigabelas pelabuhan lainnya yang tengah disiapkan meliputi Bau-bau, Belang-Belang, Tahuna, Tobelo, Wanci, Serui, Kaimana, Pomako, Saumlaki, Dobo, Banggai, Labuan Bajo, dan Namlea.
Saat ini, Pelabuhan Anggrek dapat dilabuhi kapal berbobot 20.000 GT. Dermaga kargo memiliki panjang 153 meter dan lebar 12 meter, sedangkan dermaga kapal peti kemas memiliki panjang 150 meter dan lebar 20 meter.