Bisnis.com, KARAWANG — Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan pertumbuhan industri kaca menunjukkan tingginya kebutuhan bahan baku.
Industri bahan baku dalam negeri menurutnya perlu segera dibangun untuk substitusi impor. Hal tersebut disampaikan Airlangga dalam sambutan peresmian pabrik baru PT Asahimas Flat Glass di Cikampek, Jawa Barat, Senin (18/02/2019).
Dia menjelaskan selama ini industri kaca kerap menggunakan bahan baku impor karena belum tersedia di dalam negeri.
Penyediaan bahan baku dalam negeri menurutnya dapat terus mendorong geliat industri kaca yang saat ini sedang tumbuh. Hal tersebut pun menurutnya penting untuk meningkatkan daya saing di pasar mancanegara.
"Bahan baku impor seperti soda ash dan [iron] oxide, sudah mempunyai pasar yang cukup untuk disiapkan pabriknya di dalam negeri," ujar Airlangga.
Berdasarkan catatan Bisnis, PT Kaltim Parna Industri (KPI) akan membangun pabrik abu soda atau soda ash pertama di Indonesia berkapasitas 300.000 ton per tahun. KPI menggandeng PT Petrokimia Gresik dan satu perusahaan asing yang memiliki teknologinya dalam membangun pabrik tersebut.
Presiden Direktur KPI Charles Simbolon mengatakan rencana pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia dilatarbelakangi oleh kebutuhan nasional yang telah mencapai lebih dari satu juta ton dan keseluruhannya masih dipenuhi oleh produk impor.
"Oleh karena itu, kami ingin membangun pabrik soda ash yang bisa memenuhi sekitar 30%–40% dari kebutuhan dalam negeri," ujar Charles beberapa waktu lalu.