Bisnis.com, PURWAKARTA - Kementerian Pertanian mengalokasikan pupuk bersubsidi sebanyak 9,1 juta ton dengan anggaran sebesar Rp29 triliun pada 2019.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy mengatakan dari segi volume ada sedikit pengurangan jumlah pupuk bersubsidi. Pasalnya berdasarkan hasil hitungan BPS luas tanam tanaman pangan berkurang dari 7,7 juta hektare menjadi 7,1 juta hektare.
Sementara jumlah pupuk bersubsidi mayoritas alokasinya diperuntukkan bagi petani tanaman pangan.
"Ketersediaan pupuk subsidi cukup tahun ini. Angaran Rp29 triliun untuk 9,1 juta ton berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang dibuat kelompok tani, penyuluh, kepala desa dan pemerintah pusat," katanya.
Pada tahun lalu serapan pupuk bersubsidi sebesar 99% dari alokasi 9,5 juta ton yang terserap 9,3 juta ton. Sarwo mengatakan kendalanya adalah petani biasa menjual sawah ketika kondisi terhimpit sehingga dalam RDKK berkurang. Adapun tahun ini ditargetkan serapan bisa mencapai 100%.
Selain itu Kementerian Pertanian juga berencana mengembalikan luas tanam yang tergerus sebanyak 600.000 ton.
Baca Juga
Sarwo mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan pembangunan lahan rawa menjadi lahan pertanian seluas 500.000 hektare sebagai kompensasi lahan yang teralihkan. Adapun sisa 100.000 hektare masih dicari tapi kemungkinan besar akan tetap mengoptimalkan laham rawa.