Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 400 anggota Pramuka Kwarcab Pandeglang dan Lampung Selatan bersama dengan perwakilan pejabat, masyarakat dan pelaku pariwisata setempat mengikuti kegiatan Jambore Pesisir yang digelar dalam rangka menyosialisasikan mitigasi bencana tsunami.
Kegiatan ini digelar oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersinergi dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Rabu (13/3).
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya tindak lanjut dari bencana tsunami yang terjadi beberapa waktu lalu di Pandeglang dan Lampung Selatan.
Adanya bencana tersebut perlu menjadi perhatian sehingga masyarat sekitar dapat melakukan mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana serupa di kemudian hari.
"Kegiatan ini sangat penting bagi masyarakat terutama dalam hal mitigasi bencana tsunami dan kesiapan masyarakat sebagai bentuk antisipasi kemungkinan kejadian sama di kemudian hari. Hal ini sebagai bentuk perhatian kami kepada masyarakat sekitar pelabuhan khususnya masyarakat di Lampung Selatan yang pernah mengalami bencana tsunami beberapa waktu lalu," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (13/3/2019).
ASDP memberikan bantuan CSR berupa 4 unit Kapal Ketinting bagi beberapa nelayan Desa Way Muli dan Desa Kunjir di Lampung Selatan, yang bencana tsunami lalu menjadi korban sehingga kapal yang mereka rusak dan hancur diterjang ombak. "Harapan kami bantuan ini dapat membantu mereka kembali mencari nafkah” tuturnya.
ASDP memperkenalkan seluk-beluk layanan penyeberangan dan kepelabuhanan pada kalangan pelajar millenial agar dapat meningkatkan kecintaan terhadap kelautan mengingat Indonesia adalah negara maritim.
Ira menegaskan, pihaknya mendukung kegiatan sosialisasi yang bermanfaat bagi para korban bencana tsunami lalu. “Kami harap ini bisa menjadi salah satu proses penyembuhan psikologis (trauma healing) para korban," katanya.
Saat ini, ASDP mengelola 29 kantor cabang, dan 35 unit pelabuhan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Perseroan mengoperasikan sebanyak 150 unit kapal melayani 223 lintasan penyeberangan yang menghubungkan 242 kota/kabupaten di Indonesia.
Kegiatan ini digelar oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersinergi dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Rabu (13/3).
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya tindak lanjut dari bencana tsunami yang terjadi beberapa waktu lalu di Pandeglang dan Lampung Selatan.
Adanya bencana tersebut perlu menjadi perhatian sehingga masyarat sekitar dapat melakukan mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana serupa di kemudian hari.
"Kegiatan ini sangat penting bagi masyarakat terutama dalam hal mitigasi bencana tsunami dan kesiapan masyarakat sebagai bentuk antisipasi kemungkinan kejadian sama di kemudian hari. Hal ini sebagai bentuk perhatian kami kepada masyarakat sekitar pelabuhan khususnya masyarakat di Lampung Selatan yang pernah mengalami bencana tsunami beberapa waktu lalu," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (13/3/2019).
ASDP memberikan bantuan CSR berupa 4 unit Kapal Ketinting bagi beberapa nelayan Desa Way Muli dan Desa Kunjir di Lampung Selatan, yang bencana tsunami lalu menjadi korban sehingga kapal yang mereka rusak dan hancur diterjang ombak. "Harapan kami bantuan ini dapat membantu mereka kembali mencari nafkah” tuturnya.
ASDP memperkenalkan seluk-beluk layanan penyeberangan dan kepelabuhanan pada kalangan pelajar millenial agar dapat meningkatkan kecintaan terhadap kelautan mengingat Indonesia adalah negara maritim.
Ira menegaskan, pihaknya mendukung kegiatan sosialisasi yang bermanfaat bagi para korban bencana tsunami lalu. “Kami harap ini bisa menjadi salah satu proses penyembuhan psikologis (trauma healing) para korban," katanya.
Saat ini, ASDP mengelola 29 kantor cabang, dan 35 unit pelabuhan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Perseroan mengoperasikan sebanyak 150 unit kapal melayani 223 lintasan penyeberangan yang menghubungkan 242 kota/kabupaten di Indonesia.