Bisnis.com, JAKARTA - Masuknya investasi dinilai akan meningkatkan penguasaan teknologi industri ban di dalam negeri, sekaligus akan mendorong kinerja industri secara keseluruhan.
Taufiek Bawazier, Direktur Kimia Hilir dan Farmasi Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa penguasaan teknologi produksi ban dalam negeri dinilai bisa berkembang dengan investasi yang masuk dan mendorong pengembangan industri ban nasional.
Dia mencontohkan akuisisi 80% saham Multistrada Arah Sarana oleh Michelin Group pada awal Maret lalu membawa teknologi baru yang selama ini belum diterapkan di industri dalam negeri.
"Khususnya terkait penguasaan teknologi Michelin untuk jenis-jenis ban yang belum bisa diproduksi dalam negeri, seperti ban truk dan bus radial, ban kendaraan pertambangan, ban performa tinggi, run flat tires, dan ban pesawat terbang," ujarnya Selasa (2/4/2019).
Kemenperin mencatat sepanjang tahun lalu produksi ban dalam negeri tercatat sebesar 185,9 juta ban luar dan 130 juta ban dalam. Tingkat utilisasi pabrikan ban nasional mencapai 87,9%. Dari kapasitas produksi tersebut, sekitar 70% dikirim ke pasar global.
Secara keseluruhan, saat ini terdapat 16 produsen ban dalam negeri dengan kapasitas terpasang sebesar 211,49 juta ban luar dan 225,13 juta ban dalam. Seluruh pabrikan tersebut terdapat di Jawa, terutama di Jawa bagian barat.