Bisnis.com, MALANG--Beberapa instansi dan universitas bekerja sama membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di area ekowisata Andeman Boon Pring di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Pembangunan PLMTH itu melibatkan Pemerintah Kabupaten Malang, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah Malang dan Bumdes Kerto Raharjo.
Ketua Tim Teknis PLTMH UMM Suwignyo menerangkan pembangunan PLTMH berbasis masyarakat itu ditujukan untuk mendukung konservasi sumber air Andeman dan pengembangan ekowisata terpadu.
Upaya ini, katanya, didasarkan pada sumberdaya mata air Andeman dan keinginan masyarakat serta Pemerintah Desa Sanakerto yang potensial untuk dikembangkan.
”Pengembangan sumber daya mata air ini diharapkan menjadi perintis terbentuknya pusat perkembangan ekonomi perdesaan berbasis masyarakat," kata Suwignyo, Selasa (23/4/2019).
Pembangunan PLTMH di kawasan wisata tersebut, menurut dia, juga bisa mendukung upaya pengembangan pariwisata serta peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Baca Juga
Suwignyo mengatakan sebelum pembangunan PLTMH tim akan menyiapkan rancangan pembangkit serta studi kelayakan proyek pembangunan tersebut.
"Kegiatan studi kelayakan ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembangunan PLTMH memenuhi kelayakan dari segi teknis dan ekonomi," katanya.
Dia menjelaskan pula bahwa PLTMH itu nantinya akan mengandalkan debit air 0,50 M3 per detik dari sumber air Andeman.
"Turbin Boon Pring menggunakan propeller (baling-baling) poros vertikal. Jika berhasil akan kita kembangkan untuk produksi turbin dan akan dijual," kata Suwignyo, dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik UMM.
Pembangunan PLTMH Boon Pring, menurut dia, rencananya dimulai pada Mei dan ditargetkan rampung akhir September tahun ini. Pembangkit listrik itu nantinya akan menjadi laboratorium lapangan bagi mahasiswa Fakultas Teknik UMM.
"Harapan kami pembangunan PLTMH ini juga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Suwignyo.
PLTMH Boon Pring, yang peletakan batu pertama pembangunannya dilakukan pekan lalu, dibangun menggunakan dana bina lingkungan dari BNI Wilayah Malang sebesar Rp348 juta.
