Bisnis.com, JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) menyiasati potensi penumpukan barang di Bandara Cengkareng dengan mengoptimalkan jalur darat dan memanfaatkan bandara lain sebagai hub pengiriman barang.
Vice President Proses dan Transportasi PT Pos Indonesia Farius Muhamartono menuturkan, menjelang musim puncak seperti Lebaran memang acap terjadi penumpukan kiriman terutama di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
Dalam rangka menghindari penumpukan kiriman udara tersebut, ujarnya, Pos Indonesia melakukan berbagai langkah antisipasi menggunakan jalur darat memaksimalkan keberadaan tol Trans-Jawa.
"Kami lakukan trucking jalur Sumatra-Jawa-Bali-Mataram, lalu trucking antarpulau dari Jawa untuk tujuan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Selain itu, ada trucking antarpulau dari Jawa untuk tujuan Sulawesi Selatan," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (28/5/2019).
Selain itu, penggunaan angkutan barang juga dilakukan untuk pengiriman antarpulau dari Kalimantan Timur menuju Sulawesi Selatan.
Pengiriman menggunakan jalur darat dan penyeberangan antarpulau menjadi solusi untuk kiriman yang memakan waktu 2--3 hari atau produk pos kilat khusus.
"Jika terjadi stuck kargo di CGK, maka kami gunakan hub udara lain di Jawa yang masih longgar kapasitas kargonya," terangnya.
Farius menyiasati dengan menggunakan Bandara Internasional Juanda, Surabaya (SUB) sebagai hub tujuan Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Sementara itu, CGK fokus melayani tujuan Sumatra dan jalur lain yang tidak dilayani di SUB.
Selain itu, pengiriman kargo udara juga didistribusikan melalui beberapa maskapai sehingga ketika salah satu maskapai mengalami hambatan tidak semua kiriman terhambat. Dia menuturkan pengiriman ekspress sehari sampai tetap dikirimkan melalui udara.