Bisnis.com, JAKARTA - Imbauan tanda nomor kendaraan bermotor ganjil genap selama puncak Angkutan Lebaran 2019 di penyeberangan Merak--Bakauheni dibatalkan.
Direktur Transportasi Sungai Danau Penyeberangan (TSDP) Kemenhub Chandra Irawan menuturkan bahwa informasi tersebut, mencabut imbauan dari Direktur Jenderal Perhubungan Darat sebelumnya.
Pencabutan tersebut berdasarkan AP.201/1/13/DJPD/2019 tertanggal 29 Mei 2019 tentang pencabutan imbauan pemberlakukan tanda nomor kendaraan ganjil genap selama masa angkutan Lebaran tahun 2019 di Lintas penyeberangan Merak--Bakauheni.
Dia menuturkan, pencabutan imbauan tersebut karena adanya pemberlakuan diferensiasi diskon untuk tarif penyebrangan Merak--Bakauheni.
"Karena adanya kebijakan itu maka kebijakan imbauan pengaturan lalu lintas ganjil genap itu dibatalkan. Dicabut dan tidak berlaku lagi, rencananya 30 Mei besok sampai 2 Juni 2019 dicabut dengan mengeluarkan surat baru sekaligus pemberlakuan untuk yang diberlakukan diferensiasi tarif untuk Pelabuhan Merak--Bakauheni," terangnya dalam koferensi Pers di Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2019, Rabu (29/5/2019).
Langkah tersebut guna mengurai antrean kendaraan pada malam hari dan diskon tersebut hanya berlaku bagi kendaraan roda empat.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mengimbau kepada seluruh pengguna jasa ferry agar mengatur jadwal perjalanan dengan menyeberang di pagi dan siang hari agar tidak mengalami kepadatan di malam hari, khususnya di lintasan Merak-Bakauheni.
Bagi pemudik kendaraan pribadi (golongan IVA) noneksekutif yang menyeberang di siang hari selama puncak arus Lebaran 2019, akan mendapatkan diskon tarif sebesar 10% menjadi Rp 337.000 per kendaraan. Sebaliknya, bagi kendaraan yang menyeberang pada malam hari akan dikenakan kenaikan tarif sebesar 10% menjadi Rp 411.000 per kendaraan.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi, berharap adanya penerapan diskon tarif dapat mendorong masyarakat dapat menyeberang di siang hari sehingga mengurangi potensi antrian di malam hari. "Dengan menyeberang pada siang hari, pemudik tentu akan membayar tariff yang lebih murah,” katanya.
Penerapan diskon tarif tiket terpadu lintas Merak--Bakauheni pada kondisi puncak arus sesuai dengan arah kebijakan Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang diharapkan dapat lebih efektif untuk mengurai kemacetan di saat puncak arus mudik dan balik karena mendorong masyarakat untuk mengatur waktu perjalanan di siang hari.
Adapun penerapan diferensiasi tarif yang diberikan kepada kendaraan golongan IV di Pelabuhan Merak pada tanggal 30 Mei 2019 H-6 hingga 3 Juni 2019 H-2, diskon tarif 10 persen berlaku pada siang hari pukul 08.01 WIB–19.59 WIB.
Sebaliknya, akan diterapkan kenaikan tarif sebesar 10% bagi pemudik yang menyeberang di malam hari pukul 20.00 WIB – 08.00 hari berikutnya.
Sementara, di Pelabuhan Bakauheni pada tanggal 7 Juni 2019 H+1 hingga 10 Juni 2019 H+4, diskon tarif 10% berlaku pada siang hari pukul 08.01 WIB – 19.59 WIB. Sebaliknya, akan diterapkan kenaikan tarif sebesar 10% bagi pemudik yang menyeberang di malam hari pukul 20.00 WIB – 08.00 WIB hari berikutnya.
“Dengan jadwal keberangkatan dan kepulangan yang diatur baik, pemudik yang membawa mobil pribadi dapat menikmati perjalanan yang menyenangkan, dan tidak terjebak dalam kemacetan yang signifikan saat puncak arus mudik maupun balik,” ujarnya.
Lintasan Merak-Bakauheni, diperkirakan tahun ini akan dilintasi 1,42 juta penumpang atau naik 5% dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 1,35 juta, lalu diikuti 108.894 unit sepeda motor atau naik 5% dibandingkan tahun lalu sebanyak 103.709 unit, serta roda 4 yang diperkirakan mencapai 196.613 unit atau naik hingga 15% dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 170.968 unit.
Sebaliknya, pemudik dari Bakauheni menuju Merak diperkirakan dilintasi 1,29 juta orang atau naik 5% dibandingkan tahun lalu sebanyak 1,23 juta orang. Selanjutnya, diikuti roda 2 sebanyak 92.269 unit atau naik 5% dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 87.876 unit, dan roda 4 sebanyak 179.629 unit atau naik 15% dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 156.199 unit.
Lintasan Merak-Bakauheni yang menghubungkan Jawa dan Sumatera masih tetap akan menjadi lintasan tersibuk selama periode Angkutan Lebaran 2019. Tahun ini masyarakat yang akan mudik dari Jawa menuju Sumatra dapat menikmati Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) yang telah siap beroperasi.
Bagi pemudik yang akan melanjutkan perjalanan darat dari Bakauheni menuju kota lainnya di Sumatera, agar dapat mempersiapkan perjalanannya dengan baik, termasuk mengisi bahan bakar cukup untuk sampai di tujuan.