Bisnis.com, JAKARTA -- PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. atau CMNP masih menunggu penyelesaian perubahan rencana tata ruang wilayah (RTRW) dalam proyek jalan tol North South Link di Bandung.
Direktur Independen CMNP Djoko Sapto Mulyo mengatakan proyek jalan tol NS Link merupakan penambahan ruang lingkup dari jalan tol Soreang-Pasir Koja. Penambahan ruang lingkup telah disampaikan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR).
"Sekarang bolanya di pemda dan sedang dalam pembahasan dengan DPRD. Kalau dari sisi kami internal, konstruksi sudah siap," ujarnya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diketahui, CMNP telah menunjuk PT Wijaya Karya Tbk. dan PT Girder Indonesia sebagai kontraktor yang akan menggarap proyek jalan tol NS Link sepanjang 14,3 kilometer. Kerja sama konstruksi akan menggunakanskema contractor pre financing (CPF) atau pengerjaan proyek dilakukan dulu oleh kontraktor, kemudian dibayar oleh badan usaha jalan tol (BUJT) saat proyek selesai.
Dalam catatan Bisnis, studi pembangunan jalan tol dalam Kota Bandung sudah dimulai sejak 2013. Jalan tol NS Link akan dibangun dengan konstruksi layang (elevated), dimulai dari kawasan Pasir Koja, Jalan Gatot Subroto, hingga ke berakhir di pusat Kota Bandung.
Di lain pihak, BPJT mendorong Pemprov Jawa Barat untuk melakukan pencanangan pembangunan jalan tol NS Link. Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan pemda perlu menyatakan bahwa proyek jalan tol tersebut masuk dalam agenda pembangunan infrastruktur di Jawa Barat. "Pemerintah daerah men-declarebahwa itu akan menjadi koridor penting bagi pembangunan Bandung Raya," tuturnya.
Di sisi lain, CMNP juga masih menunggu evaluasi desain konstruksi jalan tol pelabuhan atau Harbour Road. Proyek ini merupakan penambahan ruang lingkup dari ruas jalan tol Cawang - Tanjung Priok - Ancol Timur - Jembatan Tiga atau Tol Wiyoto Wiyono.
Djoko menerangkan, jalan tol pelabuhan dibangun untuk memperlancar arus kendaraan menuju Pelabuhan Tanjung Priok karena jalan tol eksisting sudah padat. Jalan tol baru akan dibangun sepanjang 9,5 kilometer di atas jalan tol eksisting.
"Yang jelas dengan adanya jalan tol ini, VC ratio [rasio volume berbanding kapasitas] harus di bawah 1 dan sekarang sudah di atas 1. Mau tidak mau harus tambah lagi [jalan tol]," jelas Djoko.
Berdasarkan kajian awal yang dibuat CMNP, jalan tol pelabuhan akan dibangun dengan tiga lajur sehingga kapasitas jalan bisa menampung kendaraan sebanyak 150.000 per hari. Jumlah kendaraan sebanyak ini bakal membuat VC ratio turun di bawah 1.