Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mendorong PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menjadikan pariwisata sebagai salah satu portofolio bisnis selain peningkatan layanan konektivitas dan logistik.
Hal itu didorong salah satunya karena saat ini pariwisata ditetapkan pemerintah sebagai sektor unggulan penyumbang devisa terbesar.
“Memang sumber pendapatan terbesar ASDP itu dari pos penumpang dan logistik. Tapi saya memberikan masukan untuk memilih pariwisata sebagai portofolio bisnis bagi ASDP,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (6/7/2019).
Tidak hanya itu, lanjutnya, pariwisata itu harus memikirkan atraksi seperti live on board (LOB) di Labuan Bajo, NTT atau bisa saja membuat hotel terapung seperti di Mandalika, NTB.
Di Mandalika, apabila ada balap motor MotoGP sebagai atraksi, Arif Yahya meyakini hotel di sekitarnya akan penuh dengan tingkat hunian tinggi. Hotel terapung sementara menjadi salah satu atraksi di sana.
“Saya pernah diskusi memiliki floating hotel lebih menguntungkan dari landed hotel. ASDP ini memiliki potensi yang kuat untuk memiliki floating hotel atau hotel terapung,” katanya.
Menurut Arief Yahya, banyak yang bisa dikolaborasikan Kementerian Pariwisata dengan PTA SDP, sehingga diharapkan bisa membantu meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia.
“Dengan ASDP banyak sekali yang bisa dikerjasamakan. Karena orang datang dengan ferry itu jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan pesawat. Satu kapal ferry itu isinya bisa seribu penumpang. Hal itu sama seperti penumpang dengan 7 pesawat,” katanya.
Saat ini sudah ada dua rute internasional yang akan dilayani ASDP, yang pertama Dumai-Malaka dan Alor-Dili.
“Terima kasih ASDP, pelabuhannya tak kalah dengan bandara. Saya rasa ASDP bisa mendukung kami untuk memajukan pariwisata dan meningkatkan jumlah wisman,” tambah Arief Yahya.