Bagaimana respons pengusaha bus tentang pembatasan usia kendaraan?
Pengusaha bus dan angkutan umum sudah setuju. Batasan usianya mulai 15 tahun hingga 25 tahun. Mereka juga tahu kalau semakin sering dan lama kendaraannya digunakan, biaya perawatannya semakin besar. Selain itu, masyarakat juga sekarang lebih perhatian terhadap kenyamanan kendaraannya. Kalau sudah jelek, tidak ada yang mau naik, dan pengusahanya justru malah rugi.
Apakah pembatasan usia juga bakal diterapkan untuk kendaraan pribadi?
Ada beberapa negara yang membatasi itu, tetapi di Indonesia belum. Kami saat ini fokus kepada angkutan umum dulu, karena memang ini yang menyangkut kepentingan dan keamanan banyak orang. Untuk kendaraan pribadi agak sensitif.
Pelaksanaan tergantung dengan poltical will, dan ditambah kajian yang kami lakukan. Mungkin dari sisi DPR, dan pemerintah harus melakukan kajian dulu.
Namun, di beberapa negara sudah ada yang melaksanakan pembatasan kendaraan pribadi. Hal itu dilakukan di negara yang betul-betul mapan ekonominya, seperti Singapura. Kalau di Indonesia ekonominya masih ada yang rendah, menengah, dan tinggi.
Apa saja persoalan yang berkaitan dengan angkutan umum di perkotaan?
Saya pernah dengar dari Gaikindo dalam setahun itu sekitar 1 juta mobil terjual, dan kalau motor itu cukup banyak juga. Artinya, kemampuan ekonomi Indonesia sudah mulai bagus, dan daya beli masyarakat untuk kendaraan cukup bagus.
Hal itu menyebabkan jalan semakin penuh sesak dan persoalan mengenai polusi udara di Jakarta semakin dipertanyakan.
Namun, orang tidak sadar bahwa salah satu penyumbang polusi udara di Jakarta adalah dari gas buang mobil. Saran dari pecinta lingkungan hidup adalah harus mulai dilakukan pembatasan terhadap kendaraan. Saat ini, kami belum mempunyai rencana pembatasan kendaraan.