Bisnis.com, JAKARTA - Ajang pameran, edukasi dan aktivitas outdoor, Indonesia International Outdoor Festival (IIOutfest) 2019 telah resmi dibuka oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Anang Sutono.
Kemenpar menyatakan dukungannya terhadap event yang mempertemukan komunitas wisata alam dan petualangan tersebut. Menurutnya, Indonesia mempunyai potensi wisata alam luar biasa dan berkelas dunia yang harus dimanfaatkan.
"Manajemennya akan terus kita benahi. Kita bisa belajar dari Nepal yang wisata petualangannya sudah mendunia,” ujar Anang saat membuka IIOutfest di Wisma Aldiron, Jakarta seperti dikutip dari keterangan pers, Kamis (1/8/2019).
Anang menambahkan, kunci sukses wisata petualangan, antara lain ada di regulasi, standarisasi, dan digital informasi daya tarik serta paket wisata. “Perlu diperhatikan pula marketing, visitor guide, riset monitoring, dan penguatan pemahaman wisata,” katanya.
Wisata alam, terang Anang, ditargetkan menyumbang 35% dari pemenuhan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019.
“Kalau semua stakeholder kompak, target devisa dan kunjungan 20 juta wisman dan devisa Rp233,8 triliun bisa terwujud,” tegasnya.
Ronnie Ibrahim founder IIOutfest yang juga senior praktisi alam bebas menyebutkan bahwa Indonesia surga wisata outdoor. Saat ini wisata outdoor yang semula hanya hobi, telah berkembang menjadi industri. “ Tahun 1980-an tidak ada yang berani hidup dengan menggeluti dunia petualangan. Namun kini, hobi petualangan alam bebas sudah berkembang menjadi industri yang menjanjikan,” tuturnya.
Sekitar 11 tahun lalu, Ronie memutuskan kembali ke habitat hobinya dan mulai berkarya. Pada 2015 Outfest pertama diselenggarakan di Istora dan dihadiri sekitar 50 ribu orang. “Tahun ini kami targetkan 80 ribu orang. Ini pestanya pecinta petualang, tempat berkumpul komunitas pencita alam bebas.”
Potensi wisata outdoor juga dikemukakan ikon petualang alam bebas, Cahyo Alkantana. Dia berkisah baru saja kembali dari San Fransisco dan Chicago untuk memasarkan wisata petualangan di Indonesia.
Di Amerika Serikat, katanya, diving dan adventure punya pasar menjanjikan. “Hanya saja sampah jadi masalah. Di bawah 30-40 meter kedalaman laut, banyak sekali sampah. Ini pekerjaan rumah buat kita, bagaimana kita memerangi sampah.”
Tampil Lebih Serius
IIOutfest 2019 menurut Ronie, tahun ini tampil lebih serius. Bukan hanya sekadar pameran, tapi juga fokus pada edukasi dan jadi ajang pertemuan, diskusi, dan tukar pengalaman komunitas dan individu yang menekuni dan hobi kegiatan alam bebas.
TJ Anggara selaku CEO/founder IIOutfest, menyebutkan, tahun ini IIOutfest) 2019 yang diikuti Sarawak, Malaysia, Nepal dan Selandia Baru, tampil lebih lengkap dalam upaya mengembangkan industri petualangan, terutama di tanah air.
Bukan hanya sekadar menggelar produk-produk perlengkapan dan peralatan petualangan, tetapi juga menampilkan berbagai produk jasa, kegiatan, edukasi, dan hiburan.
Selain itu ada aneka permainan adventure yang jumlahnya lebih dari 20 spot bisa dinikmati seluruh pengunjung. Mulai dari motor adventure, panjat dinding, boulder, archery, stand up paddle, kayak, lempar pisau, lempar kapak hingga ground handling menerbangkan gantole dan paralayang.
Tersedia pula berbagai area permainan yang dapat diikuti oleh anak anak dengan bimbingan orangtua. Seluruh permainan dilengkapi dengan sarana safety dan trainer yang memiliki sertifikasi keahlian dibidang masing masing.