Bisnis.com, PADANG — Perubahan ketiga trase atau jalur jalan tol Sumatra Barat—Riau pada KM 4,2—KM 30 di Padang Pariaman, Sumatra Barat diusulkan untuk mendapatkan persetujuan dari tim teknis Kementerian PUPR agar proses pembebasan lahan bisa segera dilakukan.
"Kalau tim mengatakan trase ini sudah sesuai secara teknis, kami akan langsung tindak lanjuti," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dikutip Antara, Kamis (1/8/2019).
Tindak lanjut itu berupa surat keputusan penetapan lahan sebagai dasar untuk proses pembebasan tanah yang terdampak pembangunan.
Nasrul menyebutkan bahwa trase yang sebelumnya ditolak warga adalah dari KM 4,2—KM 30 (Padang—Sicincin) karena banyak rumah warga yang terimbas sehingga pemerintah berupaya mengakomodasi dengan mengganti trase hingga tiga kali.
Pada perubahan trase yang ketiga kalinya tersebut, masyarakat setempat benar-benar dilibatkan sehingga diharapkan tidak ada lagi penolakan ketika proses pembebasan lahan dilakukan.
Sesuai dengan keinginan masyarakat, trase yang baru digeser lebih jauh ke timur sehingga tidak terlalu banyak bangunan warga yang harus digusur. Trase itu nantinya masuk ke kawasan strategis Tarok City yang diproyeksi sebagai pusat kampus perguruan tinggi.
Baca Juga
"Mudah-mudahan trase ini bisa disetujui oleh tim teknis agar pembebasan lahan segera bisa kita lakukan," ujarnya.
Proyek jalan tol Sumbar—Riau merupakan sirip dari jalan tol Trans-Sumatra menghubungkan Aceh di Utara hingga Lampung di Selatan. Tol itu diproyeksi menjadi urat nadi perekonomian Sumatera ke depan.