Bisnis.com, JAKARTA -- - Badan Pusat Statistik mencatatkan inflasi atau kenaikan Indeks Harga Perdagangan Besar Kelompok Bangunan atau konstruksi sebesar 0,05% dibandingkan bulan sebelumnya (m-t-m).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suharyanto menyatakan kelompok jenis bangunan yang mengalami kenaikan antara lain Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal sebesar 0,03%.
Dilansir dari Berita Resmi Statistik, Sabtu (3/8/2019), Kelompok Bangunan untuk Pekerjaan Umum, Jalan, Jembatan, dan Pelabuhan naik 0,03%.
Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum, dan Komunikasi naik 0,13%.
Kelompok Bangunan Lainnya mengalami kenaikan 0,09%.
Adapun kelompok jenis bangunan yang mengalami deflasi atau penurunan adalah Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum dan Pertanian sebesar 0,03%.
Sejumlah kelompok bahan bangunan yang mengalami kenaikan pada Juli 2019 antara lain; bak dan tangki sebesar 0,68%, batu bata naik sebesar 0,57%, aspal naik 0,26%, alat konstruksi naik 0,25%, serta kloset, wastafel, dan sejenisnya sebesar 0,21%.
Secara umum, BPS mencatat deflasi atau penurunan pada sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,56% dalam Indeks Harga Perdagangan Besar Juli 2019.
Suharyanto menyatakan IHPB umum non migas adalah 167,55 atau turun 0,05% dari IHPB Juni 2019 sebesar 167,63.
Adapun penurunan tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian yakni sebesar 0,56%. Selain itu sektor industri turun 0,11%, Kelompok Barang Impor Nonmigas turun 0,01%, dan Kelompok Barang Ekspor Nonmigas turun 0,38%.
Oleh sebab itu perubahan IHPB Nonmigas pada tahun kalender 2019 adalah 0,99% dan perubahan IHPB (y-o-y) sebesar 1,45%.
Adapun beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Juli 2019 antara lain; jeruk, bawang merah, tomat, batu bara, minyak kelapa sawit, solar industri, serta bijih, kerak, dan abu logam ekspor.
Sementara itu pada Juli 2019, kelompok barang ekspor nonmigas yang merupakan penyumbang andil dominan pada perubahan IHPB negatif 0,07%.
Sektor pertanian menyumbang andil sebesar 0,09%. Sektor pertambangan dan penggalian negatif 0,02%, dan sektor industri negatif 0,05%. Adapun kelompok barang impor nonmigas tidak menyumbang andil yang signifikan.