Kondisi recurring saat ini berapa persen?
Saat ini masih sekitar 10%, maka saya harus lari jualan yang strata title. Kalau nanti sudah 30%, akan lebih stabil, karena pendapatannya sudah berjalan. Banyak juga developer besar yang memiliki recurring income dari mal atau lainnya. Nah, kami sedang menuju ke sana, sehingga di rencana jangka panjang kami, target minimal 30% harus sudah didapatkan 5 tahun ke depan.
Saat ini proyek mana saja untuk recurring income itu yang sudah dimulai?
Salah satunya, saya dapat lahan integrated building di kawasan Soekarno-Hatta dengan Angkasa Pura, kami kembangkan bisnis komersial di sana. Itu untuk pendapatan. Kemudian di Laswi, Bandung, juga ada. Strategi kami, seluruh area komersial proyek property development itu enggak akan kami jual. Itu yang akan kami kelola untuk meraih pendapatan.
Jadi, seluruh proyek WIKA Realty yang komersial kami tahan untuk kami kembangkan sebagai property investment. Kontribusi recurring kami saat ini masih sekitar 10% dari total revenue WIKA Realty. Idealnya, pendapatan itu minimal bisa menutup overhead tahunan, sehingga agar gaji dan lain-lain tidak mencari dari jualan, tetapi dari hasil sewa properti tadi.
Apakah ada proyek besar yang sedang disiapkan saat ini?
Proyek kami yang lumayan besar sedang disiapkan ada 36 hektare, namanya Kawasan Tavisa Park City, mix komplek development. Jadi skala kota kecil. Nilai perkiraan kapitalisasinya sekitar Rp27 triliun. Tahun ini banyak urus izin dan tahun depan harusnya sudah mulai kami geber jualannya. Targetnya pada triwulan IV/2019 sudah marketing sales. Konstruksi pertengahan tahun depan. Kuncinya di penyelesaian izin.
WIKA Realty kan sudah mulai masuk ke konsep TOD, ke depan apakah memang konsep seperti itu arahnya di industri ini atau ada yang lain tren ke depan?
Kalau lihat perkembangan infratruktur di Indonesia atau Jakarta, orang ingin bisa kerja enggak jauh dari rumah, butuh akses mudah, seperti di negara lain.
Dengan banyaknya angkutan massal tentu memudahkan orang tinggal. Itu akan lebih lengkap lagi kalau kawasan luas, dan juga didukung aksesibilitas untuk kegiatan anak istri seperti sekolahan dan lain lain. Apalagi, dengan kondisi pemerintah sekarang melalui dukungan nfrastruktur yang akan sangat membantu para developer untuk kembangkan ke arah sana.
Seberapa besar kontribusi WIKA Realty ke induk saat ini?
Saat ini masih kecil. Memang 2—3 tahun terakhir pendapatan terbesar dari WIKA Group masih dari infrastruktur, dan posisi WIKA Realty masih sekitar 10% ke induk. Ke depan, harusnya memang WIKA Realty bisa menopang induknya secara bertahap.
Sejauh ini, kontribusi WIKA Group ke anak usaha seberapa besar?
WIKA Group sudah menempatkan total modal disetor Rp4,1 triliun. Selain itu, karena ada sinergi grup, dengan nama besar WIKA, saya bisa manfaatkan itu untuk kembangkan kawasan-kawasan mana yang saya harus masuk. Jadi cukup besar harapan pemegang saham kepada WIKA Realty.
Tahun ini ada 19 proyek yang sedang berjalan, berapa nilainya?
Pada tahun ini untuk rencana capex kami sekitar Rp5 triliun. Itu kami gunakan untuk pengembangan proyek baru maupun proyek yang sifatnya investment di recurring.