Michael Houlihan, Origin Green & Quality Assurance Sector Manager, Dairy, Beef & Lamb Bord Bia, menjelaskan bahwa skema SDAS menjadi rujukan the best practice para peternak sapi perah di Irlandia.
“Skema ini untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk susu dari peternakan di Irlandia diproduksi secara berkelanjutan berdasarkan skema yang telah terakreditasi melalui mekanisme perekaman dan pemantauan yang seragam,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa SDAS menjadi satu-satunya skema penjaminan nasional di industri pengolahan susu yang ada di dunia.
Pihaknya melakukan penilaian dari berbagai aspek mulai dari pengelolaan air peternakan, penggunaan pestisida, energi, hingga aspek economic and social sustainability. “Setiap aspek akan diaudit setiap 18 bulan,” ucapnya.
PASAR BARU
Mary Morrissey, Senior Manager, Dairy, Alcohol and Seafood Bord Bia, mengatakan bahwa seiring dengan kemelut Brexit, Irlandia harus segera mencari pasar baru untuk menyelamatkan sektor pertanian dari tekanan mengingat hampir 90% produk susu olahan negara ini diekspor.
Sejak penghapusan era kuota susu di Eropa pada 2015, ungkapnya, industri pengolahan susu (dairy industry) Irlandia mengalami titik balik. Investasi di industri ini sejak 2012 hingga sekarang meningkat tajam menjadi total 2,5 miliar euro.
Namun, lanjutnya, Brexit bisa membuat ekspor produk dairy Irlandia menurun, terutama ke Inggris yang menjadi pasar utamanya. “Oleh karena itu, kami harus mengkaji ulang tentang apa yang selama ini menjadi fokus perhatian di industri dairy. Salah satunya, kami melihat peluang pasar yang terbuka di Malaysia dan Indonesia,” paparnya.
Produk-produk dairy di Indonesia, ujarnya, baru bisa dipenuhi oleh industri sekitar 40%, sedangkan sisanya masih diimpor. Di Malaysia, konsumsi per kapita produk dairy merupakan yang terbesar di Asia, tetapi kemampuan dalam negeri baru mencapai 5%.
Menurutnya, Irlandia telah melakukan misi dagang ke Indonesia dan Malaysia pada tahun lalu. Pada tahun ini, Irlandia akan menggelar empat misi dagang lagi dan 30 pameran dagang yang diselenggarakan di China dan Asia Tenggara.
Untuk menjajaki peluang pasar baru, ujarnya, dibutuhkan kerja keras sebelum menemukan partner yang ideal, melalui riset pasar dan perdagangan secara terukur dan mendalam.