Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Target Mendag Agus di Bidang Perdagangan, Adakah Terobosan Baru?

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto  memaparkan sejumlah targetnya di bidang perdagangan  pascadilantik, kemarin, Rabu (23/10/2019).
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto  memaparkan sejumlah targetnya di bidang perdagangan  pascadilantik, kemarin, Rabu (23/10/2019).

Namun, sejauh ini, belum ada paparan terobosan strategi baru yang akan digunakannya untuk mencapai target-target yang disampaikannya tersebut.

Hal itu tampak dalam sesi jumpa pers yang dilakukan Mendag Agus dalam rangka perkenalan pada awak media di lingkungan Kemendag, Kamis (24/10/2019) siang.

Dalam sesi tersebut, mayoritas target rencana kerja yang disampaikannya merupakan warisan dari rencana kerja Menteri Perdagangan RI sebelumnya.

Adapun, target tersebut salah satunya berupa peningkatkan ekspor dan menyelesaikan sejumlah perjanjian dagang internasional. Dia menilai penyelesaian perjanjian dagang dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan dengan negara pesaing Indonesia seperti Vietnam.

“Untuk perjanjian dagang, kita akan percepat penyelesaian perundingan yang sudah kita bentuk. Kita juga akan melakukan review, terhadap perjanjian dagang lain yang menguntungkan bagi kita,” ujarnya, Kamis (24/10/2019).

Mendag Agus juga menargetkan peningkatan aktivitas misi dagang yang dilakukan Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Dia mengatakan, langkah tersebut diperlukan untuk meningkatkan ekspor dan pendapatan devisa Indonesia.

Selain itu, dia juga menjanjikan penghapusan dan pencabutan aturan-aturan yang menghambat ekspor Indonesia. Hal itu menurutnya sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet di Istana Negara, Kamis (24/9/2019).

Di sisi lain , dia menegaskan bakal lebih selektif dalam mengakomodasi kebijakan impor. Dia mengaku bakal membuka keran impor terhadap barang-barang yang benar-benar dibutuhkan.

“Saya juga tidak ingin importai dilakukan pada waktu yang tidak tepat, seperti contoh importasi beras beberapa waktu lalu yang dilakukan bersamaan dengan panen raya,” jelasnya.

Agus pun menegaskan bakal mengoptimalkan penggunaan produk substitusi impor yang ada di dalam negeri. Hal itu, menurutnya, dibutuhkan untuk menjaga agar neraca perdagangan Tanah Air tidak mengalami defisit.

Sementara itu, terkait dengan perdagangan dalam negeri, dia belum banyak menunjukkan arah kebijakannya. Dia hanya menyebutkan bakal memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) di sektor perdagangan agar produk-produk domestik Indonesia dapat menjadi komoditas  ekspor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper